Janeta (12) dan Agus (12), dua murid kelas enam, mengaku harus bertahan dengan bau menyengat setiap hari.
“Iya, sering bau. Pak guru bilang pakai masker kalau sudah tak tertahankan,” kata Janeta.
“Di rumah juga bau. Saya pakai baju buat menutup hidung,” timpal Agus.
Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG
Kondisi ini juga meresahkan warga sekitar. Wawan, salah satu warga Kelurahan Tamansari, menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak kesehatan yang dihadapi anak-anak.
“Kami orang dewasa mungkin bisa menahan diri. Tapi bagaimana dengan anak-anak? Bagaimana masa depan mereka jika kondisi ini terus dibiarkan?” ujarnya prihatin.
Ancaman Penyakit Mengintai
Kepala UPTD Puskesmas Sangkali, Kecamatan Tamansari, Isep Deni Herdiana, mengungkapkan bahwa kondisi pencemaran udara di sekitar TPA dapat menimbulkan berbagai penyakit.
“Jika pengelolaan sampah tidak baik, dampaknya akan sangat besar. Masalah kesehatan yang timbul bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, penyakit kulit, hingga gangguan kesehatan akibat paparan serangga dari tumpukan sampah,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Taman Jingga sekaligus pengamat isu perempuan dan anak, Ipa Zumrotul Falihah, menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap kondisi SDN Ciangir.
“Fasilitas, keamanan, dan kesehatan di sekolah ini jauh dari standar kelayakan. Padahal, pemerintah sudah mencanangkan konsep Sekolah Ramah Anak, yang seharusnya mencakup lingkungan yang aman, sehat, dan bebas dari ancaman kesehatan,” katanya.
Menurutnya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada fisik anak-anak, tetapi juga mental mereka.
Baca Juga:Apa Penyebab Hujan Es di Tasikmalaya?Harga Bitcoin Hari Ini Mulai Naik Lagi, Tren Jangka Panjang atau Rebound Sementara?
“Mereka dipaksa belajar dalam kondisi yang tidak nyaman. Ini bukan hanya tentang bangunan sekolah, tetapi juga tentang bagaimana mereka bisa berkembang dan meraih masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Menunggu Tindak Lanjut Pemerintah
Menanggapi permasalahan ini, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, berjanji akan memberikan perhatian terhadap sekolah-sekolah yang terdampak lingkungan tidak sehat, termasuk SDN Ciangir.
“Pengajuan dari kecamatan akan menjadi acuan kami. Dinas Lingkungan Hidup juga akan memprioritaskannya. Semua harus sesuai aturan yang berlaku, termasuk evaluasi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan),” ujarnya saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Tamansari, Februari lalu.