Karom mengungkapkan bahwa sebelumnya pernah ada rencana bantuan bronjong, namun kembali terkendala masalah keuangan.
“Ini kan urusan rakyat, kok masih bicara keuangan? Bilangnya masih efisiensi, padahal sudah melaporkan sebelum efisiensi,” tambahnya.
Menurutnya, kebutuhan dasar seperti ini seharusnya tidak lagi menjadi perdebatan soal anggaran.
Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG
“Ketika sangat urgen dibutuhkan masyarakat, berapa pun kebutuhan untuk rakyat harus diberikan. Wong rakyat ini sebagai pemilik saham tertinggi di Republik ini,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa persoalan ini sudah berlangsung selama dua tahun.
“Sawah habis dilibas air karena tanggulnya tidak ada. Tapi kalau ada tanggul, nanti air tertahan. Makanya ini penyelesaiannya harus dibuatkan tanggul di tempat banjir dan normalisasi sungai,” jelasnya.
Karom juga menekankan bahwa penanganan banjir tidak bisa hanya berbicara dalam aspek teknik sipil, tetapi harus melibatkan berbagai sektor, seperti kehutanan, pertanian, dan tata ruang.
“Ini sebenarnya pekerjaan leading sector, dinas kehutanan, dinas pertanian, tata ruang. Bagaimana melakukan penataan tata ruang di Kabupaten Tasikmalaya yang utuh,” pungkasnya. (Radika Robi)