RADARTASIK.ID – Dengan keunggulan agregat 3-1 pada leg pertama, Rangers berambisi untuk menyelesaikan tugas mereka saat menjamu Fenerbahce yang dilatih oleh Jose Mourinho di Ibrox dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa, Jumat 14 Maret 2025 pukul 03.00 WIB. Pemenang pertandingan ini akan berhadapan dengan Roma atau Athletic Bilbao di perempat final.
Rangers tidak menjalani pertandingan di Liga Skotlandia akhir pekan lalu, sehingga mereka memiliki waktu istirahat penuh sekaligus menikmati kemenangan gemilang di leg pertama yang digelar di Turki.
Gol pembuka Cyriel Dessers pada menit keenam sempat disamakan oleh Alexander Djiku pada menit ke-30, sebelum Vaclav Cerny mencetak dua gol tambahan, termasuk penyelesaian apik dari serangan balik cepat yang memastikan kemenangan bersejarah bagi tim asal Skotlandia itu.
Baca Juga:Prediksi Portsmouth vs Plymouth Argyle di Championship: Mangsa Selanjutnya PortsmouthPrediksi Hull City vs Oxford United di Championship: Pertarungan Sengit Tim Papan Bawah
Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Rangers dalam tiga pertandingan sejak ditangani oleh pelatih interim Barry Ferguson. Meski mengapresiasi performa timnya, Ferguson menegaskan bahwa mereka masih harus tetap fokus dan tidak boleh lengah.
Rangers memiliki catatan kurang mengesankan di babak 16 besar kompetisi Eropa, di mana mereka hanya mampu melaju dua kali dari 11 kesempatan sebelumnya.
Namun, sebagai finalis Liga Europa 2022, mereka kini berada dalam posisi yang kuat untuk menghindari kegagalan di tahap ini untuk musim kedua berturut-turut.
Statistik juga menunjukkan bahwa Rangers telah lolos dari 24 dari 25 laga dua leg terakhir mereka di kompetisi Eropa ketika unggul dua gol atau lebih setelah leg pertama, kecuali saat mereka tersingkir oleh Borussia Dortmund pada Piala UEFA 1999-2000 melalui adu penalti setelah agregat imbang 2-2.
Di sisi lain, Fenerbahce yang diunggulkan sebelum leg pertama justru tampil di bawah ekspektasi di Istanbul. Kekalahan 1-3 dari Rangers menjadi kekalahan pertama mereka dari tim Skotlandia dalam sejarah kompetisi Eropa, sekaligus mengakhiri rekor tak terkalahkan mereka dalam 18 pertandingan di semua kompetisi.
Mourinho mengakui bahwa segalanya tidak berjalan sesuai rencana pada leg pertama, menyebut timnya tampil buruk di semua lini.
Namun, ia tetap optimistis dengan peluang timnya, menganggap hasil tersebut masih dapat dibalikkan.