Buffon Ungkap Rahasia Mengapa Tidak Pernah Mencium Kaus Juventus

Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon Tangkapan layar Instagram@gianluigibuffon
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Ketua delegasi tim nasional Italia, Gianluigi Buffon, baru-baru ini berbicara tentang kariernya dalam sebuah sesi di Sekolah Bisnis Luiss di Roma.

Mantan kiper Juventus, Parma, dan tim nasional Italia itu mengungkapkan pengalaman, suka duka, serta pemikirannya tentang sepak bola modern.

Salah satu hal menarik yang ia bahas adalah alasan mengapa dirinya tidak pernah mencium kaus Juventus atau Parma selama kariernya.

Baca Juga:Ibrahimovic dan Furlani Lakukan Genjatan Senjata, Wewenang Ibra Akan DibatasiButuh Keajaiban untuk Singkirkan Inter Milan, 4.600 Pendukung Feyenoord Siap Invasi San Siro

Dalam sesi tersebut, Buffon berbagi pandangannya tentang bagaimana perubahan kebutuhan klub telah mengubah peran pemain-pemain ikonik dalam sebuah tim.

“Menurut saya, pemain tidak banyak berubah, tetapi kebutuhan klub telah berubah. Pemain andalan tidak lagi dianggap penting dan bahkan bisa menjadi masalah,” ujar Buffon dikutip dari Calciomercato.

Ia kemudian mengungkapkan alasan mengapa, meskipun menghabiskan 13 tahun di Parma dan 20 tahun di Juventus, ia tidak pernah mencium kaus klubnya.

“Bukan karena saya tidak mencintai Juventus atau Parma, atau tidak ingin menunjukkan rasa hormat kepada para penggemar,” ungkapnya.

“Tetapi bagi saya, kesetiaan itu bukan hanya tentang kaus yang saya pakai, melainkan tentang hubungan yang saya bangun dengan orang-orang di klub,” jelasnya.

“Saya bertahan lama di tempat-tempat itu bukan karena simbolnya, tetapi karena hubungan yang saya miliki dengan sosok seperti Agnelli, Marotta, Ancelotti. Jika saya tidak menemukan mereka, mungkin saya akan mengambil jalan lain,” lanjutnya.

Buffon juga membahas pengalamannya sebagai ayah, termasuk perjalanan putranya dalam dunia sepak bola.

Baca Juga:Jurnalis Italia Ungkap Penyebab Persaingan Furlani dan Ibrahimovic di AC MilanAC Milan Bongkar Habis Lini Belakang, Semua Bek Masuk Daftar Jual Kecuali Matteo Gabbia

Ia menyoroti betapa berbeda kondisi sepak bola anak-anak saat ini dibandingkan dengan zamannya dulu.

Buffon bahkan bercerita bahwa setelah beberapa kali mencoba bermain sepak bola di akademi Juventus, putranya akhirnya lebih memilih bermain gim Fortnite karena tidak lagi bisa menikmati sepakbola.

“Ketika saya berusia 8 tahun, saya hanya latihan satu atau dua kali seminggu. Sekarang, anak-anak bisa berlatih lima kali seminggu plus pertandingan di akhir pekan,” tuturnya.

“Saya memahami bahwa anak saya butuh kebebasan dan kehidupan sosial. Jadi, saya membiarkannya mengambil keputusannya sendiri,” pungkasnya.

0 Komentar