Asep juga menegaskan bahwa puncak fenomena cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi pada bulan Februari, dengan potensi ancaman berlanjut hingga Mei 2025.
“Puncaknya nanti Februari, tapi masih panjang sampai bulan Mei. Jadi masyarakat harus tetap siaga,” tambahnya.
Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang, disebabkan oleh fenomena atmosfer dan kondisi hidrologi, seperti curah hujan ekstrem, kelembapan tinggi, serta perubahan iklim.
Baca Juga:Cecep-Asep Diprediksi Unggul di PSU Pilkada Tasikmalaya, Gerindra di Atas AnginRumah Digeledah KPK, Ridwan Kamil: Kami Kooperatif
Kota Tasikmalaya yang memiliki topografi dan kondisi geografis yang beragam, menjadi salah satu daerah yang rawan terhadap dampak bencana ini.
Asep mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan potensi bencana di wilayah mereka agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat.
Ia juga meminta warga untuk memeriksa kondisi rumah, pohon di sekitar lingkungan, dan waspada terhadap potensi bahaya saat hujan deras disertai angin kencang.
“Kerja sama masyarakat sangat penting untuk meminimalkan dampak. Jangan ragu untuk melaporkan kejadian sekecil apa pun kepada BPBD,” tutupnya. (Ayu Sabrina)