TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Puluhan jamaah memadati Masjid Perumahan Baitul Marhamah, Sambong, Kecamatan Mangkubumi, pada Sabtu 9 Maret 2025.
Mereka mengikuti kajian bertajuk “Sehat Bersama Al-Qur’an”.
Kajian yang mayoritas dihadiri ibu-ibu ini menghadirkan penceramah Basuki Winoto M Psy.
Ia mengajak jamaah memahami nutrisi dalam ayat-ayat Al-Qur’an guna membangun kehidupan yang lebih sehat dan berkah.
Baca Juga:Wacana Alih Anggaran Mobil Dinas Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk Truk Sampah Masih DiragukanBI Tasikmalaya Siapkan Rp1,8 Triliun untuk Penukaran Uang Ramadan
Dalam ceramahnya, Basuki mengungkapkan bahwa sakit adalah bagian dari kehidupan manusia. Namun setiap penyakit pasti memiliki obatnya.
Ia menjelaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya memberikan petunjuk dalam aspek ibadah.
Tetapi juga menawarkan cara untuk memperoleh kesembuhan, baik secara medis maupun spiritual.
“Saya dulu belajar, sudah praktikan lama. Kita bisa melakukan percepatan penyembuhan luar biasa dengan Al-Qur’an, dibanding pendekatan yang konvensional. Ini versi saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Basuki menyoroti hubungan erat antara kondisi psikologis dan kesehatan fisik.
Ia menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW pernah mengalami beban mental yang berat dalam mengurus umat.
Hingga kemudian Allah menurunkan surat Al-Insyirah sebagai bentuk penghiburan dan solusi untuk menghadapi tekanan mental.
Baca Juga:Dear…Wali Kota Tasikmalaya: Publik Ingin Tahun Ini HZ Mustofa Tidak Jadi Pasar Dadakan!PDIP Tetapkan Pengganti Ade Sugianto, Sosoknya Sudah Bisa Ditebak Publik
“Beban psikologis sangat memengaruhi kesehatan fisik. Misalnya, saat seseorang banyak pikiran, seperti ibu-ibu yang mendekati jatuh tempo pembayaran di bank, tensinya bisa naik. Itu contoh bagaimana pikiran mempengaruhi tubuh,” katanya, yang disambut tawa para jamaah.
Selain itu, Basuki membahas konsep otak sehat dan otak normal.
Ia menjelaskan bahwa otak normal adalah otak yang berkembang sesuai usia dan berfungsi secara biologis.
Sedangkan otak sehat mencerminkan cara berpikir yang benar dan etis.
“Ada orang yang otaknya normal saat diperiksa, tetapi cara berpikirnya tidak sehat. Contohnya, orang yang pintar tetapi suka mencuri. Mereka memiliki kecerdasan kognitif tinggi, tetapi tidak sehat dalam hal moral,” jelasnya.
Kajian ini juga menekankan bahwa ujian dalam hidup adalah sebuah keniscayaan.
Namun, umat Islam memiliki keunggulan karena telah diberi petunjuk oleh Allah dalam menghadapi berbagai cobaan.
“Kita hidup pasti bakal diuji, ada yang kuat, ada yang tidak. Beruntungnya orang beriman, kita sudah diberi guidance (panduan) oleh Allah. Seperti di sekolah, kita sudah diberi bahan belajar, otomatis saat tes akan siap menghadapi. Allah Maha Adil, kita diuji dengan petunjuk-Nya,” ungkapnya.