TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rencana pengalihan anggaran mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya untuk pengadaan truk sampah masih dipertanyakan. Hingga kini, belum ada kejelasan terkait keputusan tersebut dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Ketua Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (LPLHI), Mugni Anwari, menilai pemkot masih belum menunjukkan ketegasan dalam merealisasikan kebijakan tersebut.
“Soal anggaran mobil dinas yang dibatalkan untuk beli truk sampah saja kan katanya masih dipertimbangkan, sepertinya belum yakin,” ungkapnya, Jumat 7 Maret 2025.
Baca Juga:BI Tasikmalaya Siapkan Rp1,8 Triliun untuk Penukaran Uang RamadanDear…Wali Kota Tasikmalaya: Publik Ingin Tahun Ini HZ Mustofa Tidak Jadi Pasar Dadakan!
Ia mengakui bahwa ketersediaan truk pengangkut sampah di Kota Tasikmalaya memang sangat kurang. Terlebih, armada yang ada saat ini sering mengalami kerusakan karena digunakan setiap hari.
“Kalau ingin menangani sampah dengan lebih baik, maka jumlah armada yang tersedia harus mencukupi,” ujarnya.
Mugni menambahkan bahwa permasalahan sampah akan lebih terkendali jika masyarakat memiliki kesadaran tinggi dalam mengelola sampahnya.
Upaya mengurangi produksi sampah akan jauh lebih efektif dibandingkan sekadar menambah armada pengangkut.
“Namun kenyataannya, sampah plastik justru semakin menumpuk, apalagi saat Ramadan karena aktivitas perdagangan meningkat,” tuturnya.
Ia berharap Wali Kota Viman dapat mengambil langkah konkret dalam menangani sampah, bukan sekadar menyampaikan wacana tanpa kepastian.
“Kalau tidak ada keputusan tegas, justru ini bisa menjadi harapan palsu bagi masyarakat,” imbuhnya.
Baca Juga:PDIP Tetapkan Pengganti Ade Sugianto, Sosoknya Sudah Bisa Ditebak PublikKode Redeem Free Fire MAX 6 Maret 2025: Klaim Hadiah Eksklusif Sekarang!
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapaat, mendukung rencana pengalihan anggaran tersebut.
Menurutnya, langkah ini merupakan kebijakan yang tepat karena mencerminkan efisiensi anggaran dengan memprioritaskan pelayanan publik.
“Jadi sangat tepat kalau Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota mengalihkan anggaran untuk pembelian mobil dinas tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup untuk pengadaan mobil pengangkut sampah,” kata Anang.
Anang mengaku bangga jika anggaran sebesar Rp1,8 miliar benar-benar dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.
Namun, ia menekankan bahwa perlu dilakukan pembahasan ulang dalam perubahan anggaran agar kebijakan ini bisa terealisasi.
Diperkirakan pembahasan tersebut akan berlangsung pada bulan Juli, sementara anggaran baru akan keluar sekitar September 2025.
“Ya, anggaran tersebut akan keluar sekitar bulan September 2025,” ungkapnya.