TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Selama bulan Ramadan, siswa-siswi di SMAN 1 Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, diberikan imbauan untuk memperdalam pembelajaran agama.
Mereka diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan mempelajari tata cara ibadah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks kehidupan di rumah.
Salah seorang guru di SMAN 1 Ciawi, Acep Sabiqul Khaerat MPd, menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mendampingi siswa agar tidak kehilangan momentum untuk memperdalam pengetahuan agama selama Ramadan.
Baca Juga:Mengembalikan Senyum Korban Bencana Kabupaten Tasikmalaya di Pengungsian Para Pengunjung Keluhkan Pelayanan Parkir di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya!
Acep mengingatkan agar waktu yang tersedia tidak disalahgunakan, misalnya dengan terlalu banyak bermain gadget, dan lebih difokuskan pada kegiatan yang memperkaya pemahaman agama.
Selain bimbingan yang diberikan di rumah, Acep juga mendorong agar kegiatan di sekolah lebih kreatif dan mendukung pembelajaran agama secara efektif.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program pesantren kilat yang diadakan di sekolah.
Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar agama yang lebih mendalam bagi para siswa.
Untuk memperkuat kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan, siswa juga diimbau untuk menjalankan salat duha.
Aktivitas ini akan diperkaya dengan literasi Al-Qur’an, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran agama.
Acep berharap meskipun sedang berpuasa, siswa tetap dapat menjaga produktivitas, baik di sekolah maupun di rumah.
Baca Juga:Kebakaran di Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya: Bengkel Hangus, Pemilik Terbakar HebatMelanggar Aturan, Salah Satu Toko Modern di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tutup Mandiri
Di sisi lain, Acep juga menekankan bahwa meskipun fokus utama adalah pembelajaran agama, siswa tetap didorong untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan lainnya.
”Dengan berbagai program yang telah dirancang, semoga bulan Ramadan menjadi momentum bagi siswa untuk meningkatkan keimanan dan kedisiplinan dalam beribadah serta tetap produktif dalam pembelajaran,” ucapnya.
Sementara itu, Drs H Aang Dohiri MAg, turut menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan takwa harus terus dilaksanakan di masa depan.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat tercipta kebiasaan yang baik pada siswa, yang pada gilirannya dapat menghindarkan mereka dari perilaku menyimpang dan kenakalan remaja.
Aang juga menyatakan bahwa bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan intensitas pendidikan agama, budi pekerti, dan akhlak.