RADARTASIK.ID – Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan, diperdagangkan di bawah $90.000 per BTC pada Selasa, 4 Maret 2025.
Penurunan harga Bitcoin hari Ini terjadi setelah pembukaan pasar saham Wall Street dan dipicu oleh ketegangan terkait tarif perdagangan AS yang membuat para trader aset berisiko tetap waspada.
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa BTC/USD jatuh hingga 5% dalam satu hari.
Baca Juga:XRP, SOL, dan ADA Masuk Cadangan Kripto Amerika Serikat, Peluang atau Risiko?Pemerintah Amerika Serikat Siapkan Cadangan Kripto Strategis, Apa Saja yang Akan Termasuk?
Seiring dengan penurunan harga Bitcoin, sejumlah faktor turut mempengaruhi sentimen pasar.
Sebelumnya, pasar sempat mengalami antusiasme terkait rencana cadangan kripto strategis yang dipertimbangkan oleh pemerintah AS.
Namun, sentimen positif tersebut segera pudar ketika tekanan jual kembali muncul, didorong oleh kembalinya tradisional finance (TradFi) ke pasar.
Hal ini semakin diperburuk dengan pernyataan dari Sekretaris Perdagangan AS, Howard Lutnick, yang melalui CNN mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump akan memutuskan tarif terhadap Kanada.
Isu ini menciptakan kecemasan di pasar saham, yang turut berimbas pada pergerakan harga Bitcoin.
Penurunan harga Bitcoin berimbas pada likuidasi posisi long di pasar kripto secara keseluruhan.
Menurut data CoinGlass, likuidasi lintas kripto mencapai lebih dari $150 juta dalam kurun waktu empat jam, menunjukkan besarnya tekanan jual yang terjadi di pasar.
Baca Juga:Intel Dapat Dukungan dari Nvidia dan Broadcom, Uji Coba Chip Canggih di Tengah Tantangan GlobalCatatkan Rekor IPO, Saham Mixue Terbang Tinggi, Punya 45.000 Toko, Starbucks Lewat
Meskipun demikian, ada sedikit harapan di pasar, dengan antisipasi terhadap pengumuman ”investasi” yang dijadwalkan oleh Trump pada pukul 01.30 PM waktu AS bagian timur.
Harapan ini memberikan sedikit dukungan bagi pasar meskipun volatilitas tetap tinggi.
Perspektif Seimbang dari QCP Capital
Firma perdagangan QCP Capital memberikan pandangan yang seimbang tentang situasi pasar saat ini.
Mereka menyatakan bahwa setelah pengumuman penting yang terjadi semalam, besar kemungkinan Trump akan berusaha untuk menghindari penurunan pasar saham yang berkepanjangan.
Hal ini menjadi perhatian utama, mengingat Trump sebelumnya sempat memperjuangkan kestabilan pasar saham, namun kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pertumbuhannya.
QCP juga mencatatkan bahwa level volatilitas yang tinggi, yang tercermin dalam indeks VIX, menunjukkan adanya ketidaknyamanan yang lebih luas di pasar terkait aset berisiko.