Aktivis HMI Ingatkan Tanggung Jawab Wali Kota Tasikmalaya di Bulan Ramadan

Wali kota tasikmalaya viman alfarizi ramadhan diky candra, kebutuhan ramadhan dan lebaran
Aktivis HMI Tasikmalaya Ahmad Riza Hidayat
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengingatkan Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan dan pasangannya Diky Candra agar tetap bekerja optimal di bulan Ramadan. Salah satunya menangani dampak gangguan yang ditimbulkan dari aktivitas masyarakat yang berbeda dibanding hari-hari biasa.

Ramadan merupakan bulan keberkahan yang nilai ibadah yang tinggi khususnya bagi umat muslim. Namun di sisi lain ada hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah mengenai aspek-aspek yang bisa merugikan masyarakat.

Hal itu diungkapkan aktivis HMI Tasikmalaya Ahmad Riza Hidayat yang menilai Viman-Diky dihadapkan tantangan yang cukup berat. Pasalnya pasangan kepala daerah ini langsung dihadapkan dengan momen bulan Ramadan dengan kebutuhan warga yang meningkat. “Selama bulan Ramadhan apalagi menjelang lebaran (hari raya Idul Fitri) urusan kesejahteraan rakyat sangat urgent,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (4/3/2025).

Baca Juga:Di Jalan Baru Lingkar Utara Kota Tasikmalaya, Pengendara Dituntut Berbagi Jalur dengan PedagangBisa Jadi Racun! Air Hujan Berbusa di Kota Tasikmalaya Jangan Dianggap Sepele

Dari populasi penduduk Kota Tasikmalaya yang berada di atas 700 ribu orang, sekitar 98% diantaranya merupakan warga muslim. Ahmad Riza menilai bahwa mereka membutuhkan program yang langsung dirasakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. “Tentu saya menghimbau kepada Wali Kota Tasikmalaya agar tidak hanya berpikir mengenai efektivitas efisiensi anggaran,” terangnya.

Di samping itu, berbagai gangguan aktivitas warga juga perlu diperhatikan yang di antaranya adalah lalu lintas ngabuburit. Karena kepadatan lalu lintas akan menghambat roda perekonomian sebagian masyarakat. “Apalagi menjelang sore hari selama bulan ramadhan beberapa titik di kota Tasikmalaya rawan kemacetan,” katanya.

Selain itu sektor keamanan masyarakat juga perlu diperhatikan baik pencurian sampai dengan kejahatan jalanan. Karena bagaimana pun kebutuhan finansial meningkat cukup signifikan. “Menjelang lebaran kebutuhan masyarakat cenderung meningkat sehingga dapat memicu peningkatan tindak kejahatan,” ujarnya.

Tidak kapah penting juga soal meningkatnya produksi sampah dari aktivitas pedagang dan rumah tangga. Jika sampai diabaikan, gundukan sampah akan sangat mengganggu kenyamanan warga. “Dengan banyaknya titik keramaian masyarakat di bulan Ramadan, dapat memicu penumpukan sampah di berbagai titik,” tuturnya.

Selain itu, masih banyak potensi-potensi gangguan di masyarakat yang perlu disikapi oleh pemerintah. Dari mulai masalah ketertiban umum, konflik sosial, ekonomi, sampai keamanan masyarakat. “Jangan sampai bulan Ramadan yang harusnya menjadi berkah, malah jadi masalah untuk masyarakat,” ucapnya.

0 Komentar