Pendapat Kontroversial ! Co-Founder Solana Klaim Bitcoin Tidak Bernilai, Benarkah Masa Depan BTC Suram?

Bitcoin
Anatoly Yakovenko, Co-Founder Solana, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan di platform X
0 Komentar

RADATASIK.ID – Anatoly Yakovenko, Co-Founder Solana, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan di platform X.

Ia mengklaim bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik dalam jangka panjang.

Menurutnya, Bitcoin (BTC) tidak menghasilkan arus kas seperti saham atau properti.

Baca Juga:Mengenal Pi Coin dan Pergerakan HarganyaHarga Pi Network (PI) Hari Ini dalam USD, Apakah Akan Naik Setelah Pi Day?

Oleh karena itu, ia menyamakannya dengan asuransi, yang dibeli hanya untuk mengantisipasi kejadian buruk dengan kemungkinan kecil.

Menurut Yakovenko, kemungkinan runtuhnya kekuatan besar dalam ekonomi global adalah sekitar 1% per tahun.

Oleh karena itu, ia merasa wajar mengalokasikan 1% dari kekayaannya pada aset yang dianggapnya tetap bernilai dalam situasi darurat.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa teknologi Bitcoin tidak banyak berkembang sejak pertama kali diciptakan 15 tahun lalu.

Berbeda dengan kripto lain seperti Ethereum dan Solana, Bitcoin dianggapnya stagnan dan tidak memberikan inovasi baru yang signifikan.

Pernyataan Yakovenko menimbulkan perdebatan besar di kalangan komunitas kripto.

Banyak pengguna di platform X yang menolak pendapatnya, menegaskan bahwa Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai di era digital masih sangat berharga.

Salah satu tanggapan datang dari Laura Shin, seorang analis kripto yang berpendapat bahwa Bitcoin tetap bernilai karena kemampuannya dalam menghadapi inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga:Harga Pi Network Hari Ini Melonjak Cukup Signifikan dalam Beberapa Hari Terakhir, Apakah Pi Coin Tembus $5?3 Altcoin Jadi Incaran Crypto Whale untuk Profit Besar di Maret 2025

Ia membandingkannya dengan emas yang juga tidak menghasilkan arus kas tetapi tetap memiliki nilai tinggi.

Selain itu, Bitcoin juga menjadi salah satu aset yang berhasil mencapai kapitalisasi pasar lebih dari $1 triliun tanpa kendali terpusat, sesuatu yang tidak dimiliki oleh aset lain di pasar keuangan.

Meski Yakovenko tetap bersikukuh bahwa Bitcoin tidak dapat dinilai dengan model keuangan tradisional, pendukung BTC berargumen bahwa nilainya ditentukan oleh pasar.

Bitcoin dianggap sebagai aset digital yang berperan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, yang semakin relevan dengan kondisi ekonomi global saat ini.

Dengan adopsi yang terus meningkat dari institusi besar dan negara-negara berkembang, Bitcoin masih memiliki potensi untuk bertahan dalam jangka panjang.

Meski terdapat perbedaan pandangan, satu hal yang pasti: Bitcoin tetap menjadi salah satu aset paling berpengaruh di dunia kripto.

Perdebatan ini justru menunjukkan bahwa BTC terus menjadi pusat perhatian dalam diskusi ekonomi digital.

0 Komentar