RADARTASIK.ID – Kelompok ultras Curva Sud AC Milan memberikan pesan keras kepada klub dengan memasang spanduk di luar markas latihan.
Sehari setelah kekalahan mengecewakan melawan Bologna, spanduk dengan pesan tegas dari Curva Sud muncul di luar Casa Milan.
Dalam spanduk tersebut, mereka menyuarakan kekecewaan terhadap tim setelah dua kekalahan beruntun di Serie A, yakni melawan Torino dan Bologna, serta tersingkirnya Milan secara mengejutkan dari Liga Champions oleh Feyenoord.
Baca Juga:Hernanes Prediksi Duel Napoli vs Inter Milan Seperti Pertandingan CaturConte Ingin Lupakan Kekalahan Memalukan dari Como dengan Mengalahkan Inter Milan
“Pergilah kalian semua: kalian tidak layak,” bunyi tulisan spanduk yang dipasang tifosi garis keras Milan tersebut.
Kata-kata yang singkat namun sarat makna itu ditujukan kepada seluruh tim dan manajemen Milan, menandakan bahwa tidak ada satu pun yang dianggap layak bertahan setelah performa buruk musim ini.
Selain meraih Piala Super Italia dan menang dalam derby melawan Inter, musim Milan sejauh ini minim pencapaian dan jauh dari ekspektasi, membuat para pendukung semakin frustrasi.
Ini bukan pertama kalinya Curva Sud menyampaikan protes terbuka kepada klub.
Sebelumnya, pada perayaan ulang tahun AC Milan yang ke-125 pada Desember 2024, mereka juga melakukan aksi serupa.
Saat itu, setelah hasil imbang 0-0 melawan Genoa di San Siro pada 16 Desember, para penggemar Milan berkumpul di luar stadion sebagai bentuk kekecewaan terhadap tim yang masih ditangani Paulo Fonseca saat itu.
Kini, setelah hasil buruk terus berlanjut, protes semakin lantang, dan tekanan terhadap klub pun semakin besar meunjukkan revolisi Milan yang dipimpin Cardinale gagal total.
Kepergian Paolo Maldini, Biang Kegagalan Milan Musim Ini
Baca Juga:Prediksi AS Roma vs Como: Adu Tajam Bocah Ajaib Argentina Lawan Paulo DybalaRanieri: Melawan Como Seperti Pergi ke Dokter Gigi Tanpa Obat Bius
Saat ini, Rossoneri terpuruk ke peringkat kedelapan Serie A dan jarak 9 poin dari zona Liga Champions sulit dikejar yang membuat Milan hanya bisa berjuang untuk tiket Liga Europa.
Kesalahan besar dimulai dari Gerry Cardinale, pemilik klub, yang memecat Paolo Maldini—sosok kunci di balik sukses Milan meraih Scudetto 2021/22.
Tanpa Maldini, transfer besar lebih dari €120 juta yang digelontorkan Cardinale gagal membawa dampak signifikan.
Pada September tahun lalu, legenda Inter, Marco Materazzi bahkan menyindir cara Milan menyingkirkan Maldini dalam wawancara dengan La Gazzeta dello Sport.