Menurut laporan dari berbagai lembaga keuangan, pertumbuhan adopsi Bitcoin di tingkat korporasi akan semakin meningkat karena faktor berikut:
• Peraturan yang semakin jelas: Banyak negara mulai menyusun regulasi yang lebih ramah terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya, membuat perusahaan lebih percaya diri untuk berinvestasi.
• Dukungan dari investor institusional: Bank dan lembaga keuangan mulai melihat Bitcoin sebagai aset yang sah, sehingga lebih banyak perusahaan akan terdorong untuk berinvestasi.
Baca Juga:Dampak Kebijakan Pro-Crypto, Bitcoin Melonjak Drastis, Benarkah Akan Tembus Rp 2 Miliar?Pasar Kripto Bergejolak! Bitcoin dan Pasar Kripto Hadapi Risiko Penurunan Jangka Pendek Analis Sebut Faktornya
• Teknologi yang semakin berkembang: Dengan adanya inovasi seperti Lightning Network, transaksi Bitcoin menjadi lebih cepat dan efisien, meningkatkan daya tariknya bagi perusahaan.
Tantangan dalam Adopsi Bitcoin oleh Perusahaan
Meskipun prospeknya cerah, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi dalam adopsi Bitcoin sebagai aset korporasi:
• Volatilitas harga: Harga Bitcoin masih sangat fluktuatif, yang dapat menyebabkan risiko keuangan bagi perusahaan yang tidak siap menghadapi perubahan harga ekstrem.
• Ketidakpastian regulasi: Meskipun banyak negara mulai mendukung Bitcoin, masih ada ketidakpastian hukum di beberapa wilayah yang bisa menghambat adopsi.
• Keamanan dan manajemen risiko: Penyimpanan dan pengelolaan Bitcoin memerlukan sistem keamanan yang kuat untuk menghindari risiko peretasan atau kehilangan aset digital.