Wali Kota Tasikmalaya Terpilih: Kita Butuh Kolaborasi, Bukan Raja- Raja Kecil!

Raja-raja kecil
Wali Kota Tasikmalaya terpilih Viman Alfarizi Ramadhan bersama Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparuloh saat menghadiri pelantikan Saniah di DPRD Kota Tasikmalaya Senin pagi 10 Februari 2025. (Firgiawan/Rasartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wali Kota Tasikmalaya terpilih Viman Alfarizi menegaskan pemerintahan ke depan harus mengedepankan kolaborasi dan sinergi dalam membangun Kota Tasikmalaya.

Hal ini menyikapi munculnya fenomena raja-raja kecil di masa transisi pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Menurut Viman, tantangan APBD yang mengalami defisit tentunya berdampak pada realisasi visi-misi yang telah dijanjikan saat Pilkada 2024.

Baca Juga:Jika Pilkada Tasik 2024 Diulang, Publik Kabupaten Tasikmalaya Dirugikan Rp 97 Miliar!Bersiap! War Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Dimulai Besok, Jangan Sampai Kehabisan

“Banyak visi-misi kami dalam merealisasikan janji politik Pilkada. Kita akan realisasikannya nanti dengan membutuhkan kolaborasi dengan pusat, provinsi,” ujarnya Senin 10 Januari 2025.

Sehingga banyak program yang harus disinergikan dengan pusat, terutama dalam pengentasan kemiskinan, stunting dan lainnya.

“Maka wajib kita bersinergi dengan siapapun, demi kemajuan Kota Tasikmalaya,” paparnya.

Terkait dengan dinamika yang muncul di kalangan birokrasi atau instansi pemerintahan. Viman menegaskan pihaknya terbuka terhadap berbagai usulan program bantuan.

Siapapun, demi pembangunan daerah tentu dibutuhkan dalam kerangka kolaborasi.

Dengan pendekatan yang terbuka dan sinergis, Viman optimistis bahwa berbagai tantangan, termasuk defisit anggaran dan dinamika lokal dapat dihadapi dengan baik demi kemajuan Kota Tasikmalaya.

“Kita terbuka lah, (usulan dari eksternal timses atau parpol lain) itu kan berjalan seperti biasa saja. Ini bicaranya untuk membangun kota, kita perlu kolaborasi,” tegas dia.

Sebelumnya, menjelang pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya terpilih periode 2024-2029 Viman Alfarizi-Diky Chandra, mulai muncul isu adanya raja-raja kecil di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Ini Dia 5 Game Simulasi Pertanian Terbaik yang Wajib Kamu Coba!Disapu Angin Puting Beliung, Seorang Warga Terpental Sampai Tiga Meter dan 130 Rumah Rusak

Raja-raja kecil ini dalam konteks birokrasi merujuk pada individu atau pejabat yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang signifikan dalam suatu organisasi atau lembaga pemerintahan, tetapi tidak secara resmi memegang jabatan tertinggi.

Informasi yang diserap Radar, fenomena raja-raja kecil ini terjadi di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Raja-raja kecil ini memanfaatkan momentum peralihan kekuasaan atau masa transisi ini dengan cara-cara yang diduga tidak fair dan objektif.

Salah satunya menutup akses informasi dan kebutuhan para pihak ketiga atau pemborong yang ingin meminta pengajuan bantuan atau usulan.

Seperti diutarakan salah seorang pemborong yang memohon namanya tidak disebutkan. Menurutnya, dirinya ingin membantu membangun Kota Tasikmalaya lewat jejaring dan koneksi yang dimilikinya.

0 Komentar