Dugaan Penipuan Proyek Makan Bergizi Gratis Diadukan ke Polres Tasikmalaya Kota

Dugaan penipuan proyek makan bergizi gratis, laporan polisi polres tasikmalaya kota
Moena Rosliana menunjukkan bukti pengaduan ke Polres Tasikmalaya Kota terkait indikasi penipuan proyek Makan Bergizi Gratis, Sabtu (1/2/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pelaku UMKM di Kota Tasikmalaya, Moena Rosliana (35) mengadukan indikasi penipuan proyek Makan Bergizi Gratis (MBG) ke polisi, Sabtu (1/2/2025). Dirinya berharap langkah hukum bisa membuat situasi menjadi lebih baik.

Didampingi rekannya, Moena datang ke Mapolres Tasikmalaya Kota dan mengadukan persoalan ini ke Sat Reskrim. Dirinya pun sempat menjalani pemeriksaan penyidik selama kurang lebih 2 jam.

Moena menerangkan bahwa yang diadukan dalam hal ini yakni Paguyuban Jakwir yang menjanjikan proyek MBG kepada dia dan puluhan UMKM di Kota Tasikmalaya. Di mana dia pun sempat diminta uang senilai Rp 8,5 juta untuk keperluan sertifikasi halal. “Total ada 35 UMKM di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Baca Juga:Ahli Waris Tunda Penutupan Lahan di Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya, Tapi Sarana Tetap DisiapkanKorban Dugaan Penipuan Proyek Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya Belum Lapor Polisi, Aparat Tetap Bergerak

Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan 5 pelaku UMKM lain yang sama-sama menjadi korban. Khusus dari mereka saja, uang yang dibayarkan kepada pihak Jakwir mencapai Rp 58 juta. “6 orang, kerugiannya Rp 58 juta,” katanya.

Dengan pengaduan tersebut diharapkan pihak kepolisian bisa membantu agar pihak Jakwir mempertanggungjawabkan perbuatannya. Terlebih bisa mengembalikan uang yang sebelumnya sudah diserahkan kepada pihak Jakwir. “Kuta ingin dia mengembalikan uang ke kita,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Moena dan para pelaku UMKM lainnya merasa ditipu karena tidak juga ada progres yang jelas mengenai proyek MBG yang dijanjikan. Rencana Bimtek pun terus ditunda-tunda tanpa ada penjelasan dari pihak yang menjanjikan. “Yang katanya mau ada kegiatan Bimtek pun, sampai detik kni enggak ada Bintek,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Moena sendiri sudah menyiapkan dapur dengan spesifikasi khusus untuk melaksanakan proyek tersebut dengan modal di atas Rp 300 juta. Beberapa rekan UMKM sudah mulai menyiapkan tempat yang representatif dengan pola sewa. “Ada yang sewa ruko atau rumah yang enggak dipakai,” terangnya.

Keyakinan para pelaku UMKM soal adanya indikasi penipuan, karena setelah menelusuri mekanisme yang seharusnya, polanya berbeda dengan pihak Jakwir. Di tambah sertifikasi halal yang relatif asal-asalan. “Saya cek mekanisme sertifikasi halal juga, katanya ini salah,” tuturnya.

0 Komentar