Meningkatnya stok barang dari produksi sebelumnya dan peningkatan risiko inflasi yang diantisipasi, seperti perubahan PPN yang direncanakan, membuat beberapa produsen memilih untuk menurunkan tingkat produksi pada Januari 2025.
Kendati demikian, persediaan barang tetap mengalami ekspansi meskipun sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya, mengindikasikan bahwa produsen masih berhati-hati dalam meningkatkan produksi.
Daya beli masyarakat juga berperan dalam kinerja industri manufaktur.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Desember menunjukkan peningkatan 1,8 poin dibandingkan November, mencerminkan optimisme yang lebih besar terkait penghasilan, lapangan kerja, dan daya beli barang tahan lama.
Baca Juga:Menteri Keuangan Minta Lembaga Keuangan Dukung Program Makan Bergizi Gratis Bellingham Tegaskan Real Madrid Tak Akan Sombong, Lawan Manchester City atau Celtic Tetap Respek
Namun, daya beli masyarakat di golongan menengah ke bawah tercatat mengalami penurunan, yang berdampak pada penurunan permintaan pasar terhadap produk manufaktur tertentu.
Beberapa subsektor dengan nilai IKI tertinggi antara lain industri alat angkutan lainnya, peralatan listrik, serta mesin dan perlengkapan YTDL, yang mayoritas konsumennya berasal dari sektor perusahaan.
Sebaliknya, subsektor yang mengalami kontraksi, seperti industri pengolahan lainnya, industri komputer, barang elektronik dan optik, serta industri minuman, didominasi oleh konsumen rumah tangga yang lebih rentan terhadap fluktuasi daya beli.
Pelemahan daya beli, gangguan rantai pasokan, serta fluktuasi ekonomi global turut mempengaruhi kontraksi pada subsektor-sektor tersebut.
Di industri komputer dan barang elektronik, misalnya, masalah pasokan dan kompetisi pasar domestik yang semakin ketat mengurangi permintaan luar negeri, yang memperburuk kinerja sektor ini.
Sementara itu, faktor musiman juga turut berpengaruh pada penurunan industri minuman.
Meski demikian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi langkah-langkah kebijakan yang telah diterbitkan dalam 100 hari pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih yang mendukung sektor industri.
Baca Juga:Juventus Kalah Lagi! Thiago Motta Akui Kesalahan dan Soroti Masalah Tim11 Situs Web Seru untuk Mengisi Waktu Luang saat Lagi Bosan
Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi perpanjangan Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri, penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta relaksasi kebijakan impor.
Perpanjangan HGBT pada tahun 2025 diharapkan dapat memberikan kepastian bagi sektor industri yang membutuhkan bahan baku gas bumi dengan harga terjangkau, seperti industri keramik, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan karet.
Di sisi lain, kebijakan TKDN bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi produksi dan menciptakan lapangan pekerjaan.