Automatisasi Pemisahan Limbah Ternak, Terobosan Baru untuk Peternakan yang Lebih Sehat di Bantul

pemisah limbah ternak
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Singapore Polytechnic (SP) berfoto bersama saat memberikan alat Automated Waste Separator kepada kelompok ternak Berkah Cerme di Dusun Srunggo II, Bantul beberapa waktu lalu. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

YOGYAKARTA, RADARTASIK.ID – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) berkolaborasi dengan Singapore Polytechnic (SP) memberikan hibah berupa alat Automated Waste Separator (AWS) kepada kelompok ternak Berkah Cerme di Dusun Srunggo II, Bantul.

Program yang dilaksanakan pada Oktober 2024 tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat berbasis riset terapan, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi pupuk organik di wilayah tersebut.

Tim pengabdi yang dipimpin oleh Dr Aris Slamet Widodo SP MSc bersama anggota lainnya seperti Widyasmoro ST MEng, serta Raden Safinatul Aula Wiji Kinasih, Fariz Maulana Zahran, dan Muhammad Rezha Zulfachryan Edmanda, terlibat dalam desain dan pendampingan penggunaan alat AWS.

Kolaborasi ini juga melibatkan Dr Handojo Djati Utomo dari SP.

Baca Juga:Manchester City Hadapi Persaingan Ketat untuk Mendapatkan Nicolo Rovella dari LazioSergio Conceicao, Sosok Pelatih yang Dibutuhkan Rafael Leao dan Theo Hernandez di Milan

Fokus utama dari pengabdian ini adalah pengembangan teknologi pemisahan limbah otomatis untuk mendukung keberlanjutan usaha pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk organik yang lebih efisien.

Yogyakarta memiliki potensi besar dalam sektor peternakan.

Dalam siaran pers yang diterima Radartasik.id, Kamis, 9 Januari 2025, berdasarkan data Bappeda DIY, populasi kambing dan domba di daerah ini masing-masing mencapai 426.973 dan 154.636 ekor pada tahun 2024.

Beternak menjadi salah satu profesi yang banyak digeluti oleh masyarakat setempat.

Salah satu kelompok ternak yang terlibat dalam pengolahan pupuk organik adalah Kelompok Ternak Berkah Cerme, yang terletak di Dusun Srunggo II, Selopamioro, Bantul.

Kelompok ini tidak hanya berfokus pada peternakan, tetapi juga mengelola rumah kompos untuk mengubah kotoran ternak menjadi pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi.

Namun, meskipun memiliki potensi besar, kelompok ternak ini menghadapi tantangan dalam proses pemilahan kotoran ternak.

Saat ini, proses tersebut masih dilakukan secara manual, yang mengakibatkan pemborosan waktu dan tenaga.

Baca Juga:Kvaratskhelia Tetap Ingin Pergi dari Napoli, Harga Jual Ditetapkan untuk JanuariDrama Rumah Tangga Roberto Carlos: Punya Anak 11 dari 7 Wanita, Sekarang Tidur di Lapangan Latihan Real Madrid

Tim pengabdi mencatat bahwa dalam proses tradisional ini, pemisahan kotoran dari urin dapat berlangsung berjam-jam.

Selain itu, penumpukan kotoran yang belum diproses berisiko menimbulkan gas amonia berbahaya bagi kesehatan ternak.

Menghadapi tantangan tersebut, tim pengabdi UMY dan SP mengembangkan alat Automated Waste Separator (AWS), yang dirancang untuk memisahkan kotoran ternak dan urin secara otomatis.

0 Komentar