Ada Wabah PMK, Pasar Hewan Manonjaya dan Singaparna Ditutup, Dinas Pertanian Tasikmalaya Lakukan Investigasi

pasar hewan manonjaya
Tim Veteriner Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya memberikan vaksin dan pemeriksaan kesehatan sapi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 7 Januari 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabupaten Tasikmalaya kini berada dalam status darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dengan 470 ekor sapi yang teridentifikasi terinfeksi penyakit ini.

Sebanyak 36 ekor sapi telah mati akibat infeksi yang menyerang hewan berkuku belah atau genap tersebut, dengan wilayah Tasik Selatan sebagai pusat penyebarannya.

PMK, yang dikenal secara internasional dengan nama Foot and Mouth Disease (FMD), dapat menyerang berbagai jenis hewan ternak, termasuk sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Baca Juga:Kecelakaan di Jalan Raya Rajadesa Ciamis Merenggut Nyawa Pengendara Motor Asal Kabupaten TasikmalayaMakin Serius, Usulan Pembentukan Tasikmalaya Utara Dibahas DPRD dan Presidium

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, mencatat, penyebaran virus PMK diduga dipicu oleh cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah Kecamatan Cipatujah.

Kejadian pertama tercatat pada Desember 2024, ketika ditemukan sapi yang terinfeksi dan mati di Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah.

Ciri-ciri infeksi PMK yang terlihat pada sapi tersebut adalah keluarnya lendir dari mulut dan berkurangnya nafsu makan.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, menjelaskan bahwa laporan pertama kali mengenai gejala PMK diterima dari masyarakat di Desa Cikawungading pada bulan Desember.

Setelah itu, tim dari dinas segera turun ke lapangan untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan memberikan edukasi kepada peternak dan masyarakat setempat mengenai bahaya dan cara pencegahan penyakit ini.

Dalam laporan tersebut, Tatang juga menyebutkan bahwa populasi sapi di Kabupaten Tasikmalaya saat ini mencapai sekitar 45 ribu ekor.

Namun, akibat wabah ini, 470 ekor sapi di beberapa kecamatan seperti Cikalong, Cipatujah, dan Karangnunggal telah terinfeksi PMK.

Baca Juga:Pembangunan Pasar Induk Kabupaten Tasikmalaya Menghadapi Hambatan Perubahan Nomenklatur di KementerianKebutuhan Mendesak, Pasar Induk Kabupaten Tasikmalaya Harus Segera Dibangun

”Dari hasil investigasi selama Desember sampai awal Januari 2025 ini, ada 36 ekor sapi yang mati di wilayah Tasik Selatan,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa, 7 Januari 2025.

Untuk mengatasi penyebaran lebih lanjut, Dinas Pertanian bekerja sama dengan Balai Veteriner Kesehatan Hewan Subang untuk melakukan pemeriksaan sampel, yang kemudian mengonfirmasi adanya infeksi PMK pada sapi-sapi di wilayah tersebut.

Sebagai langkah preventif, berbagai tindakan telah dilakukan, termasuk penyuluhan kepada peternak dan masyarakat tentang cara penanganan dan pencegahan PMK.

Sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit, pemerintah daerah juga telah mengambil keputusan untuk menutup sementara Pasar Hewan Manonjaya dan Singaparna selama 14 hari.

0 Komentar