Dalam setiap kotaknya, pada hari Senin, berisi Nasi, tumis sayur wortel, satu potong tempe, satu potong ayam, dan buah jeruk.
“Masih anget lumayan. Rasanya juga lumayan. Porsi bagi aku cukup sih. Cuman masih kagok aja pertama kali. Takutnya diburu-buru,” kata Nazla (12) siswa kelas 7K.
Lain lagi dengan Dhia ayu athiyah (13), yang mengaku tidak suka mengonsumsi nasi sejak kecil. Ia biasanya mengganti kebutuhan karbohidrat dengan makanan umbi-umbian seperti kentang, roti dan sumber karbohidrat lainnya.
Baca Juga:2024, Tahunnya H Amir Mahpud!Direktur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 Pegawai
“Saya kalau jam istirahat, bawa bekelnya roti dari rumah. Karena sejak kecil enggak suka nasi. Selain roti, makanan setiap hari saya itu sereal. Kentang sesekali, gak terlalu suka,” ucapnya sembari menatap kotak makan tersebut.
Sementara itu, Dandim 0612 Tasikmalaya, Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, memastikan makanan yang dibagikan layak santap dan bagus untuk pertumbuhan anak-anak.
Ia juga menyatakan akan memberikan komposisi berbeda dalam menu, bagi yang tidak biasa melahap nasi.
“Tidak dapat diragukan kualitas makanan ini. Menunya akan berganti setiap hari, lauk pauk sampai buah. Untuk saat ini ada satu dapur, dan proses pembangunan ada satu lagi. Untuk di Kota Tasik mencapai 113 dapur sehat untuk dibangun untuk memenuhi kebutuhan siswa. Bertahap karena ini serentak seluruh Indonesia. Radius setiap dapur sekitar 1-2 kilo saja. Semua dari lokal. Apabila siswa yang tidak makan nasi kita ganti. Intinya siswa harus makan sehat,” jelasnya. (Ayu Sabrina)