Jalur Alternatif di Garut Ini Tak Disarankan Dilewati Malam

Jalur alternatif
Jalan Otista, salah satu jalur utama menuju pusat kota Garut. Wisatawan disarankan lalui jalan utama, tidak ke jalur alternatif. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Banyak jalur alternatif yang bisa digunakan wisatawan untuk menghindari kepadatan atau kemacetan di jalur utama Garut.

Namun beberapa jalur alternatif tidak direkomendasikan dilewati karena rawan bencana dan kurangnya penerangan jalan.

Polres Garut tidak menyarankan pengendara untuk melewati jalur alternatif menghubungkan Bandung-Garut seperti Jalan Cijapati, Jalan Kamojang, dan Jalan Cisewu, Kabupaten Garut pada malam. Sebab kondisi jalurnya berbahaya.

Baca Juga:Penumpang Kereta Api di Stasiun Banjar Meningkat, KA Pangandaran Masih FavoritDesa Ini, Wilayah Terakhir di Garut yang Terima UGR Tol Getaci 2024

‘Kalau malam takutnya hujan, gelap, itu kan tidak diinginkan di jalan alternatif, mending menggunakan jalan umum saja,” ucap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, Rabu 1 Januari 2024.

Ia menyebut, personel sudah disiapkan di jalur utama untuk melakukan pengamanan serta pengaturan lalu lintas saat momentum libur Natal dan Tahun Baru.

Aang menyarakan kendaraan dari luar kota yang menuju Garut sebaiknya bisa menggunakan jalan utama. Sarana dan prasarananya lebih aman dan nyaman pada siang hari maupun malam hari.

Tidak hanya saat arus mudik saja, tetapi nanti saat arus balik pun disarankan menggunakan jalan utama ketika terjadi kepadatan. Nantinya ada petugas yang berjaga dan mengatur lalu lintas.

Seperti yang diketahui, masyarakat yang datang ke Kabupaten Garut mendatangi beberapa objek wisata, seperti Cipanas, Darajat, termasuk pantai selatan.

Pihaknya pun telah meningkatkan kewaspadaan dengan menempatkan personel di jalur-jalur menuju objek wisata.

“Kita sudah mengirimkan personel ke wilayah selatan untuk pengamanan di jalur wisata Pantai Selatan Garut,” lanjutnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar