TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Tasikmalaya mengalami berbagai bencana alam yang mengakibatkan kerusakan signifikan pada sejumlah bangunan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, dari 1 Januari hingga 22 Desember 2024, tercatat 315 rumah terdampak bencana.
Di antara jumlah tersebut, sebanyak 233 rumah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa jenis bencana alam seperti longsor, pergerakan tanah, banjir, dan kebakaran.
Baca Juga:Pesona Kebun Teh Taraju Tasikmalaya, Tempat Liburan Keluarga yang Tak Boleh Terlewatkan!Pembebasan Lahan Pembangunan Jembatan Cirahong 2 Penghubung Tasik-Ciamis Harus Untungkan Masyarakat
Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, mengungkapkan bahwa selama periode tersebut, sebanyak 364 titik bencana terjadi di 39 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Bencana yang terjadi didominasi oleh tanah longsor, dengan jumlah kejadian yang cukup signifikan di beberapa kecamatan.
Selain longsor, bencana alam lain yang tercatat antara lain pergerakan tanah, gempa bumi, angin kencang, angin puting beliung, gelombang tinggi, dan kebakaran.
Kejadian Bencana di Setiap Kecamatan
Kecamatan Salawu
Kecamatan Salawu mencatatkan jumlah kejadian bencana yang cukup tinggi, dengan total 53 kejadian. Di antaranya terdapat 12 kejadian pergerakan tanah, 36 kejadian tanah longsor, satu kejadian angin kencang, dan dua kebakaran rumah.
Kejadian tanah longsor di kecamatan ini menjadi yang paling sering terjadi, menandakan bahwa daerah ini memang memiliki potensi tinggi terhadap bencana tanah longsor.
Kecamatan Cigalontang
Di Kecamatan Cigalontang, tercatat 32 kejadian bencana, yang meliputi satu kejadian pergerakan tanah, 21 kejadian tanah longsor, tiga kejadian dampak gempa bumi, tiga kejadian angin kencang, tiga kebakaran, dan satu kejadian lainnya.
Kecamatan ini juga menunjukkan kerentanan terhadap tanah longsor, yang menyumbang sebagian besar kejadian bencana di wilayah ini.
Baca Juga:Trailer Superman Terbaru: Krypto, Green Lantern, dan Mitologi Lengkap DCInilah 5 Tim yang Layak Diwaspadai dalam Perebutan Gelar Serie A Menurut Jurnalis Italia
Kecamatan Mangunreja
Kecamatan Mangunreja melaporkan total 24 kejadian bencana. Sebanyak 16 di antaranya merupakan tanah longsor, yang diikuti oleh satu kejadian dampak gempa bumi, enam kejadian angin kencang, dan satu kebakaran rumah. Bencana tanah longsor menjadi ancaman utama di kawasan ini.
Kecamatan Sodonghilir
Sodonghilir tercatat dengan 15 kejadian bencana, di antaranya 11 kejadian tanah longsor, dua kejadian dampak gempa bumi, satu kejadian angin kencang, dan satu kebakaran bangunan.
Potensi tanah longsor di kecamatan ini juga sangat tinggi, mengingat posisi geologis wilayah tersebut.