TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dua politisi saat ini tengah menunggu Surat Keputusan (SK) menjadi anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Hal ini sebagaimana proses Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk dua jatah kursi.
Sebagaimana diketahui dua anggota DPRD terpilih harus menjalani PAW. Pertama yakni dr Wahyu Sumawidjaya dari Partai Gerindra yang meninggal dunia dan Muslim MSI dari PDI Perjuangan yang mundur karena mencalonkan di Pilkada 2024.
Proses PAW sendiri saat ini sudah diproses oleh masing-masing partai dan dilanjutkan oleh DPRD. Informasi terakhir, tinggal menunggu SK keluar dan dilanjutkan dengan pengukuhan.
Baca Juga:7 Perkara Politik Uang di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 Tak BerlanjutPohon di Taman Kota Tasikmalaya Tumbang, Menutup Akses Jalan
Pengganti almarhum dr Wahyu Sumawidjaja yakni Tsaniah Nurjannah. Caleg yang yang meraih suara ketiga terbanyak untuk Dapil 2 dari partai Gerindra pada Pileg 2024 kemarin.
Sementara untuk pengganti Muslim MSI di DPRD Kota Tasikmalaya yakni Kepler Sianturi. Dia merupakan caleg dengan raihan suara kedua terbanyak dari PDI Perjuangan di Dapil 1 yang meliputi Cihideung, Tawang dan Bungursari.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim SH menjelaskan proses PAW sudah berjalan. Pihaknya pun sudah menyerahkan usulan tersebut ke Provinsi Jawa Barat melalui KPU Kota Tasikmalaya. “Ke Provinsi, karena SK-nya kan dari Gubernur,” ucapnya.
Setelah SK PAW keluar, barulah pihaknya akan mengagendakan pengukuhan untuk Tsania dan Kepler sebagai anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Diharapkan prosesnya bisa dilakukan bersamaan. “Mudah-mudahan bisa bersamaan, jadi bisa sekaligus,” terangnya.
Kondisi DPRD Kota Tasikmalaya saat ini, dari total 45 kursi, 2 di antaranya masih kosong. Secara kinerja DPRD, Aslim menyebutkan untuk sementara ini tidak begitu terganggu. “Kalau untuk kinerja, sementara ini masih aman,” ucapnya.
Ada pun dampaknya lebih kepada kekuatan di fraksi yang berkurang dari seharusnya. 1 kursi merupakan representasi kekuatan atau keterwakilan masyarakat melalui partai. “Karena kan Gerindra yang harusnya 10 jadinya 9, dan PDI Perjuangan yang harusnya 4 jadi hanya 3,” katanya.
Untuk penempatan Tsania dan Kepler, Aslim menerangkan hal itu akan dibahas setelah pengukuhan oleh fraksi. Tentunya dengan memperhatikan kondisi masing-masing komisi yang ada., “Nanti untuk penempatannya sama fraksi,” imbuhnya.(rangga jatnika)