Di Masa Libur Natal dan Tahun Baru, Teror Geng Motor di Kota Tasikmalaya Jangan Dilupakan

Geng motor kejahatan jalanan tasikmalaya, korban luka jiwa meninggal dunia
Ilustrasi geng motor dan kejahatan jalanan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Momen natal dan tahun baru kerap diidentikan dengan ancaman terorisme. Namun teror dari geng motor pun tidak bisa dikesampingkan sebagai ancaman yang nyata.

Pencegahan terhadap ancaman terorisme terkait bom pada dasarnya memang perlu dilakukan. Supaya tidak terjadi kasus teroris yang merenggut korban luka atau pun jiwa.

Kendati demikian, ancaman atau teror dari geng motor juga tidak boleh dilupakan begitu saja. Karena aksi kejahatan dari mereka pun meresahkan dan bisa menjatuhkan korban luka dan jiwa.

Baca Juga:Natal dan Tahun Baru Lebih Rawan, Urusan Politik di Kota Tasikmalaya Belum MeredaSudah 58 Hari Warga Sekitar Ciangir Alami Pencemaran, Pj Wali Kota Tasik Slow Respons!

Aktivis Islam Tasikmalaya Ustaz Iri Syamsuri mendukung pencegahan kasus terorisme di momen natal dan tahun baru. Namun jangan sampai mengabaikan potensi atau ancaman kejahatan lainnya. “Karena ancaman itu bukan teror bom saja, kejahatan jalanan pun jadi teror bagi warga,” ucapnya.

Salah satu teror yang cukup nyata di Kota Tasikmalaya yakni kejahatan jalanan yang identik dengan geng motor. Dalam hal ini aparat harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat secara umum. “Yang butuh rasa aman kan bukan hanya yang merayakan natal saja, tapi seluruh warga,” ungkapnya.

Apalagi, di Kota Tasikmalaya sudah beberapa kali terjadi aksi kejahatan jalanan yang diduga geng motor. Ulah mereka jelas-jelas menimbulkan keresahan di masyarakat. “Ada yang korbannya luka-luka, ada yang sampai meninggal dunia kan,” terangnya.

Maka dari itu, dirinya meminta agar pemerintah, TNI dan Polri bisa memperhatikan segala potensi gangguan keamanan. Baik dengan patroli, atau berbagai operasi lainnya. “Jadi harus ada upaya pencegahan juga dari aksi geng motor,” katanya.

Ancaman geng motor ini sangat mungkin meningkat khususnya di momen tahun baru. Karena dimungkinkan akan lebih banyak remaja bermotor yang melakukan aktivitas di malam pergantian tahun. “Hari-hari biasa saja rawan, apalagi di momen yang lebih ramai seperti malam pergantian tahun,” terangnya.

Beberapa kasus kejahatan jalanan yang identik geng motor, kata Ustaz Iri, kerap berkaitan dengan knalpot bising. Alangkah lebih baik jika sebelum pergantian tahun, polisi semakin menggencarkan operasi knalpot bising. “Jadi tidak ada geber-geber knalpot saat malam tahun baru,” ucapnya.(rangga jatnika)

0 Komentar