Saat inspeksi berlangsung, rombongan Komisi III yang dipandu oleh Plt Kepala UPTD TPA Ciangir, Deni Indra, melihat langsung kolam IPAL mulai dari kolam pertama hingga tahap penyaringan terakhir.
Perjalanan menuju kolam IPAL itu cukup sulit, dengan medan berupa bongkahan tanah merah. Anang mengusulkan perbaikan infrastruktur jalan sebagai bagian dari solusi jangka panjang.
“Kalau mau dengan infrastruktur itu saya kira Rp 1 miliar. Karena alat itu memakan anggaran Rp 4,5 miliar. Hanya mesin-mesin itu penyaring air supaya jernih. Infrastrukturnya itu harus, yang tadi kita jalan (lewati). Kan seolah-olah tadi kita turun itu kan mencari jalan-jalan yang agak keras. Harus diperbaiki juga jalannya. Karena untuk nanti ke depan betul-betul kolam itu harus terus secara betul dikelola,” keluhnya.
Baca Juga:WOW! Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Sudah Mencapai 1 JutaKoperasi SB Sekarat, Uang Rp 90 Juta Tak Tahu Kemana
Namun, dalam inspeksi ini, rombongan dewan tidak langsung bertemu warga atau meninjau kondisi sungai dan sumur warga. Anang hanya menitipkan pesan kepada Ketua RW 7 Kampung Sinargalih, Agus, bahwa pihaknya akan mendukung warga dalam persoalan pencemaran ini. (Ayu Sabrina)