TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya memenuhi janjinya untuk melihat langsung kondisi pencemaran lingkungan di Kelurahan Tamansari.
Mereka datang ke lokasi yang menjadi pusat pencemaran sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam kesempatan itu, para anggota dewan tersebut juga menyempatkan sidak ke pabrik daur ulang plastik. Yang diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di wilayah sekitar.
Seperti diketahui, pabrik daur ulang plastik tersebut milik salah satu anggota dewan yang saat ini duduk di Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya dari daerah pemilihan (dapil) III meliputi Tamansari, Cibeureum dan Purbaratu.
Baca Juga:WOW! Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Sudah Mencapai 1 JutaKoperasi SB Sekarat, Uang Rp 90 Juta Tak Tahu Kemana
Hasilnya, setelah bersusah payah turun ke area Kolam air lecheat, Anang dan anggota komisi III lainnya juga tampak ‘mampir’ ke pabrik daur ulang plastik milik rekannya yang juga bertugas sebagai anggota Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, yaitu Romdoni Maftuh.
Saat di pabrik, Komisi III tampak melihat kolam-kolam IPAL yang berada di sana. Anang mengaku menemukan fakta bahwa proses pencucian plastik bekas di pabrik itu menggunakan metode sirkulasi.
Sehingga ia pun menyimpulkan bahwa kontribusi pabrik daur ulang plastik terhadap pencemaran air di Sungai Cipajaran lebih kecil dibandikan TPA Ciangir.
“Saya belum mendalami dari pabrik. Bahwa air di kolam pabrik ini ditarik lagi ke atas, dipake lagi, dan tidak ada air yang keluar ke selokan. Kalau mendalami airnya saya belum. Ingin juga air yang dari pabrik ini juga dilihat oleh LH,” paparnya.
Dalam kunjungan satu hari di dua tempat itu, Anang yang juga merupakan wakil rakyat dari Daerah Pemilihan tiga ini, meyakini TPA Ciangir dan Pabrik Daur Ulang Plastik sama-sama berdampak mencemari perairan warga. Namun secara kapasitas berbeda.
“Jadi persentase-nya di mana ini yang betul-betul jadi penyebab pencemaran. Cuman yakin ada, pabrik pun yakin ada. Cuman persentasenya dibanding dari sampah, mungkin akan besar dari sampah,” tuturnya. (K1777/Ays)