TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya merencanakan kunjungan ke wilayah terdampak pencemaran air di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari. Kunjungan ini akan dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Dinas Kesehatan sebagai upaya menanggapi keluhan warga yang telah berlangsung sejak dua bulan lalu.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Anang Sapa’at, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah penting untuk bertindak lebih jauh. “Insya allah hari senin besok komisi tiga akan turun ke lokasi bersama Dinas LH dan Dinas kesehatan,” katanya kepada Radar, Jumat (13/12/24).
Namun dirinya belum memperjelas soal rencana kunjungan itu akan melakukan apa saja. Begitupun Kepala Dinas Kesehatan, dr Uus Supangat yang masih enggan memberikan komentarnya soal kondisi warga di Kelurahan Tamansari tersebut. Ia juga belum menjawab soal rencana kunjungan yang disebut Anang itu. “Melihat kondisi terkini dan hasilnya nanti akan ditindak lanjut secara teknis oleh OPD terkait,” ujar Anang.
Baca Juga:Koperasi SB Sekarat, Uang Rp 90 Juta Tak Tahu KemanaAnggota DPRD Kota Tasik Ini Sebut Kebijakan Kenaikan Gaji Guru Dinilai Masih Kurang Fair!
Pencemaran lingkungan ini pertama kali menjadi sorotan melalui pemberitaan dua bulan lalu. Air di wilayah tersebut diduga tercemar limbah, yang berdampak langsung pada kesehatan dan kualitas hidup warga. Namun, meski masalah ini telah berulang kali diangkat ke publik, respons dari pihak berwenang dinilai sangat minim.
Selama dua bulan terakhir, warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, terus menyuarakan keluhan terkait pencemaran lingkungan yang telah mengganggu aktivitas dan kesehatan mereka. Namun, baik Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya maupun Dinas Kesehatan dan Dinas LH hingga kini belum melakukan kunjungan untuk meninjau langsung kondisi warga terdampak.
Kondisi ini mencerminkan perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dan dinas terkait untuk merespons keluhan masyarakat secara cepat dan tepat. Warga berharap kunjungan yang dijanjikan pekan depan akan menjadi awal dari penyelesaian masalah yang telah lama mereka hadapi.
“Teu aya sasaha teh nu kadieu mah asa moal kersaeun (Belum ada siapa-siapa ke sini, sepertinya tidak sudi),” kata Umar, seorang warga setempat.