Pelanggaran! Ratusan Guru Madrasah Angkat Kartu Merah Untuk DPRD Kota Tasikmalaya

Guru madrasah beri kartu merah, dprd kota tasikmalaya
Ratusan guru mengangkat kartu merah untuk DPRD Kota Tasikmalaya saat melakukan audiensi pada Jumat, (6/12/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ratusan guru madrasah mendatangi Kantor DPRD Kota Tasikmalaya untuk menyampaikan aspirasi. Karena diundur sepihak tanpa kejelasan, mereka pun memberikan kartu merah untuk legislator.

Hal ini berawal dari pengajuan audiensi dari Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) ke DPRD Kota Tasikmalaya untuk Jumat (6/12/2024). Dalam hal ini Komisi IV DPRD menjadwalkan audiensi tersebut untuk pekan depan.

Kendati demikian, ratusan guru madrasah tetap mendatangi DPRD Kota Tasikmalaya sebagaimana jadwal audiensi yang diajukan. Mereka pun serempak mengeluarkan kartu merah yang ditujukan untuk Komisi IV sebagai bentuk protes bahwa legislator tidak sudah melanggar janji.

Baca Juga:Dari Banjir, Longsor, Rumah Rusak Sampai Pohon Tumbang, Cuaca Ekstrem Mendera Kota TasikmalayaAnak Jadi Pelaku Kejahatan di Tasikmalaya, Psikolog: Kurang Perhatian!

Ketua PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asyari menerangkan bahwa pihaknya tidak menerima Komisi IV mengagendakan audiensi dengan PGM tidak sesuai ajuan. Terlebih hal itu tanpa alasan yang jelas atau kendala yang memiliki urgensi. “Kalau sedang ada kegiatan, rapat atau pekerjaan lain kami bisa terima, ini enggak jelas alasannya,” ungkapnya.

Ada pun kedatangan para guru madrasah ke DPRD yakni menyampaikan kekecewaan atas kebijakan kenaikan tunjangan guru dari pemerintah pusat yang seolah harapan palsu. Pasalnya informasi terbaru, hal itu hanya berlaku bagi guru di bawah Kemendikdasmen. “Kalau misinya untuk pendidikan secara utuh, harusnya berlaku semuanya, jangan mendiskriminasi guru madrasah,” ucapnya.

Pihaknya memahami bahwa ini bukan kewenangan legislator atau pemerintah di daerah. Namun pihaknya menuntut Komisi IV DPRD supaya memfasilitasi pertemuan dengan DPR RI. “Fasilitasi kami untuk menyampaikan ini ke DPR RI,” katanya.

Dia pun mempersoalkan Perda Pendidikan yang tidak jelas informasinya. Karena setelah disahkan, tidak ada tindak lanjut sosialisasi kepada guru yang jelas bergerak di bidang pendidikan. “Kalau memang sudah disahkan kenapa tidak disampaikan kepada kami,” terangnya.

Pada kesempatan ini, para guru madrasah secara mendadak berhadapan dengan 4 legislator. Yakni Andi Warsand, Evi Silviani, Habib Qosim Nurwahab dan Bagas Suryono.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Evi Silviana mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak audiensi dari PGM. Pihaknya sebatas mengagendakan di waktu yang lebih pas supaya komisi IV bisa hadir lengkap.

0 Komentar