Forum Komunikasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Soroti Isu Lingkungan di Priangan Timur

Forum Komunikasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citanduy
Forum Komunikasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy berfoto bersama saat workshop di Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSI-LHK) Ciamis beberapa waktu lalu. (Dok FK PDAS Citanduy)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum Komunikasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy menyoroti sejumlah isu strategis yang berkaitan dengan DAS Citanduy, khususnya di wilayah Priangan Timur.

Isu-isu utama yang dibahas mencakup masalah lingkungan yang semakin mendesak, seperti kualitas air, ketahanan pangan, energi, serta keberlanjutan lingkungan.

Karom, salah seorang anggota Forum Komunikasi DAS Citanduy, mengungkapkan bahwa berbagai isu ini telah dirangkum dalam sebuah dokumen berita acara yang kemudian diterjemahkan menjadi rekomendasi program-program yang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait.

Baca Juga:Waspada Isu Hoaks Lowongan Petani Milenial 2024 dengan Gaji Rp 10 Juta, Kementerian Pertanian KlarifikasiPolbagtan Bogor Turut Andil, Mentan Amran Optimis Swasembada Pangan Terwujud Berkat Petani Milenial 

Program-program ini, menurutnya, sangat penting bagi para stakeholder yang memiliki kewenangan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengelola DAS dan lingkungan di kawasan tersebut.

Dalam pandangannya, pengelolaan lingkungan yang baik merupakan kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Untuk itu, aspek ekologis, sosial, dan ekonomi harus dipertahankan dengan seimbang.

Pendekatan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam serta menjaga aspek ekonomi yang berkelanjutan.

Karom juga menekankan pentingnya pembangunan hutan produksi di lahan masyarakat, yang selain harus mampu mempertahankan aspek ekologis, juga harus memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah pemberdayaan masyarakat di wilayah kehutanan melalui program yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomis, tetapi juga berkelanjutan dari segi sosial dan ekologis.

Untuk mencapai hal tersebut, Forum Komunikasi DAS Citanduy mengusulkan konsep agroforestri yang melibatkan tiga strata tanaman: strata atas berupa pohon-pohon besar, strata tengah dengan tanaman buah-buahan, dan strata bawah dengan tanaman seperti kopi yang dapat memberikan hasil setiap hari.

Baca Juga:Ibu Rumah Tangga dari Tasikmalaya Bisa Berangkat Umrah Gratis Berkat Jualan Skincare dan Parfum MymozzaAksi Kemanusiaan Gen Z, 50 Kantong Darah Dikumpulkan di Polbangtan Bogor

Konsep ini, menurut Karom, diharapkan dapat membawa dampak positif baik secara ekologis, ekonomis, maupun sosial.

Namun, Karom juga mengkritik kurangnya perhatian pemerintah terhadap isu-isu lingkungan, terutama dalam hal alokasi anggaran dan kehendak politik untuk menangani masalah ini secara serius.

Ia menegaskan bahwa isu lingkungan seharusnya bukan hanya menjadi prioritas saat bencana sudah terjadi, tetapi langkah-langkah preventif dengan sumber daya dan anggaran yang memadai harus dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam.

0 Komentar