Deteksi Dini Risiko Tinggi pada Ibu Hamil untuk Menekan Angka Stunting di Kabupaten Tasikmalaya

Risiko Tinggi pada Ibu Hamil
Puluhan ibu hamil resiko tinggi di Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, mengikuti pemeriksaan kehamilan, Jumat, 29 November 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Puluhan ibu hamil dengan risiko tinggi di Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, menjalani pemeriksaan kondisi kehamilan di Rumah Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), yang dikelola oleh salah satu bidan di desa tersebut, pada Jumat, 29 November 2024.

Lala, anggota tim Satgas Stunting, menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut, sebanyak 50 ibu hamil menjalani pemeriksaan menggunakan Ultrasonografi (USG) dan tes laboratorium, termasuk Tes Cepat Molekuler (TCM), secara gratis.

”Ini kegiatan salah satu program untuk menurunkan stunting. Di dalamnya terdapat kelas ibu hamil, juga senam ibu hamil hingga pemeriksaan TB (tuberkulosis),” ujar Lala kepada Radartasik.id.

Baca Juga:Waspada Isu Hoaks Lowongan Petani Milenial 2024 dengan Gaji Rp 10 Juta, Kementerian Pertanian KlarifikasiPolbagtan Bogor Turut Andil, Mentan Amran Optimis Swasembada Pangan Terwujud Berkat Petani Milenial 

Kehamilan dengan risiko tinggi dapat berujung pada berbagai komplikasi serius, seperti kematian ibu atau bayi, kelahiran bayi dengan cacat, atau bahkan stunting.

Lala menyebutkan bahwa faktor penyebab utama risiko tinggi pada ibu hamil seringkali terkait dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi dan praktik kehamilan yang aman.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami tujuan dan manfaat dari pemeriksaan kehamilan rutin agar mereka termotivasi untuk memeriksakan kondisi kehamilan secara berkala.

Ibu hamil dengan risiko tinggi seringkali memiliki riwayat kehamilan atau persalinan yang kurang baik, seperti keguguran, pendarahan pasca kelahiran, atau kondisi medis lainnya yang memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Lala menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, terutama pada trimester pertama.

Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin kehamilan, menjaga berat badan tetap dalam rentang normal, dan menghentikan kebiasaan yang berpotensi membahayakan janin.

Melalui penjaringan ibu hamil berisiko tinggi, Lala mengungkapkan bahwa salah satu tujuan utamanya adalah menurunkan angka kematian ibu dan menekan prevalensi stunting di kalangan anak-anak.

Baca Juga:Ibu Rumah Tangga dari Tasikmalaya Bisa Berangkat Umrah Gratis Berkat Jualan Skincare dan Parfum MymozzaAksi Kemanusiaan Gen Z, 50 Kantong Darah Dikumpulkan di Polbangtan Bogor

Pemeriksaan rutin ini diharapkan dapat memberikan informasi yang penting mengenai kesehatan ibu dan janin, sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih berat di kemudian hari.

Dengan deteksi dini terhadap ibu hamil berisiko tinggi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengurangi angka stunting yang masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar