H Amir Mahpud: Lawan yang Kalah di Pilkada Bisa Diajak, Kecuali "Kaum Abu-Abu"

Viman alfarizi ramadhan dicky candra, amir mahpud gerindra, pilkada kota tasikmalya
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat H Amir Mahpud
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID– Hasil sementara Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 yang menunjukkan grafik kemenangan bagi pasangan calon Viman Alfarizi- Diky Candra.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat H Amir Mahpud langsung buka suara.

Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup pintu bagi pihak lawan yang kalah di Pilkada untuk diajak bekerja sama. Namun, ia menyatakan secara tegas bahwa partainya tidak akan melibatkan kelompok yang ia sebut sebagai “kaum abu-abu” mereka yang dinilai tidak memiliki dukungan yang jelas dan cenderung oportunis.

Baca Juga:Calon Wali Kota Tasikmalaya Yanto Oce Unggul di TPS Tempatnya NyoblosUsai Nyoblos Pilkada, Yanto Aprianto Oce Pilih Santai Menunggu Hasil Penghitungan Suara

“Setiap pihak yang kalah tetapi memiliki niat baik untuk membangun bersama, kami sambut dengan tangan terbuka. Tapi, bagi yang tidak punya pendirian dan hanya bermain aman demi kepentingan sendiri, itu bukan bagian dari visi kami,” tegasnya.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam rangka menyambut kemenangan sementara Paslon Nomor 4, Viman-Diky. H Amir menjelaskan bahwa pihaknya memerlukan mitra politik yang jelas komitmennya untuk bekerja sama demi kepentingan rakyat, bukan kelompok yang hanya menunggu kesempatan untuk beralih arah sesuai kepentingan.

“Saya titip kepada partai yang tidak berkoalisi dengan kita, kita apresiasi. Tanpa mereka kita tidak mungkin menjadi juara. Dia lah sesungguhnya yang memberikan spirit kepada kita untuk menang. Kita ajak kerjasama kita harus menghormati keputusan dia. Saya selalu ingat dengan pesan pak prabowo, orang yang berjuang dengan kita ada yang di awal, di tengah, di ujung, ada juga yang abu-abu. Semua harus diakomodir, kecuali yang abu-abu,” sebutnya.

Menurutnya, kaum abu-abu ini sering menjadi penghalang bagi kemajuan. Mereka tidak pernah benar-benar mendukung satu pihak, tetapi juga tidak secara terang-terangan menolak. Dalam politik, kata politisi ulung ini butuh kepastian.

“Yang abu-abu itu pekerjaannya dia hari Senin mendukung 01, hari Selasa dia mendukung 02, hari Rabu mendukung 03, hari Kamis dia 04 dan 05, hari jumat insyallah dia masuk ke neraka. Itu kelakuan yang abu-abu,” katanya.

“Tolong tim periksa. Biasanya ada manusia-manusia yang masuk ke abu-abu. Atau kader-kader kita masuk ke abu-abu. Tolong catat, keluarkan! Begitupun dukungan dari masyarakatm terutama dari ASN,” lanjut H Amir memaparkan.(Ayu Sabrina B)

0 Komentar