TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID -Pilkada Kota Tasikmalaya sudah memasuki masa tenang pasca berakhirnya tahapan kampanye pasangan calon. Namun, masa ini terbilang paling rentan terjadinya pelanggaran.
Memasuki masa tenang, KPU Kota Tasikmalaya bersama tim gabungan sudah mulai melakukan pencopotan alat peraga pasangan calon yang masih terpasang. Pasangan calon dan tim pemenangan pun sudah tidak diperbolehkan lagi melakukan kampanye.
Di sisi lain, Bawaslu Kota Tasikmalaya semakin menajamkan mata dan telinga melakukan pengawasan. Bahkan elemen masyarakat pun ikut berpartisipasi untuk mengawasi jalannya masa tenang ini.
Baca Juga:50 Karateka Muda Bertarung dalam The 3rd Indonesia Open Fullcontact Karate Championship 2024 di TasikmalayaYusro dan Gandara Group Salawat Akbar Bersama 7.000 Anak Yatim di HZ Mustofa
Berbagai pihak menyebut bahwa masa tenang ini sangat rentan terjadinya pelanggaran. Dari mulai kampanye terselubung, mobilisasi massa termasuk praktik money politic.
Seperti halnya Aktivis PMII Kota Tasikmalaya yang membentuk Satgas Anti Money Politic. Kelompok ini mulai bergerak mendeteksi potensi praktik politik kotor.
“Kami sudah mengarahkan seluruh kader untuk mengawasi sekaligus mencegah bahkan melaporkan ketika ada kegiatan atau praktik money politic,” ungkap ketua Satgas Anti Money Politic PMII Agus Salim.
Ketika terdapat temuan, Satgas ini akan melakukan kajian terhadap kejadian tersebut. Selanjutnya, barulah dilaporkan ke Bawaslu untuk diproses lebih lanjut. “Akan dikaji dulu bersama sebelum temuan ini dilaporkan kepada Bawaslu Kota Tasikmalaya,” terangnya.
Lanjut Agus, praktik money politic bisa mencederai proses demokrasi yang sedang berjalan. Karena ada saja orang-orang ambisius yang melakukan berbagai cara untuk bisa berkuasa. “Oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kekuasaan,” katanya.
Pihaknya melihat semua kontestan berpotensi untuk melakukan hal tersebut. Maka dari itu dia mengajak juga warga untuk ikut menjaga Kota Tasikmalaya dari pemimpin yang mengambil jalan curang. “Bersama-sama mencegah kehancuran Kota Tasikmalaya yang diakibatkan oleh praktik money politic,” ucapnya.
Terpisah, Budayawan Tasikmalaya Tatang pahat menilai kerawanan pelanggaran netralitas ASN juga jangan sampai luput. Pasalnya dia melihat indikasi terjadinya hal tersebut cukup tinggi. “Kalau saya lihat, Pilkada kali ini pelanggaran netralitas ASN sangat rawan,” ucapnya.