TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – LPK Symphony Music School kembali menjadi pelaksana Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2024 tahap 2. Hal ini merupakan dorongan untuk menekan angka pengangguran di Kota Tasikmalaya.
Program dari pemerintah pusat tersebut mulai dilaksanakan di LPK Simphony Music School di komplek ruko Permata Regency Kota Tasikmalaya, Jumat (22/11/2024). Dihadiri dan dibuka oleh Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Non formal dan informal Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Yogi Gum Permana.
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang merupakan muda-mudi putus sekolah dan belum bekerja. Mereka diberi pelatihan keterampilan vokal serta alat musik keyboard, gitar, biola.
Baca Juga:Yakin Menang Pasti Rakyat Senang, Yanto-Aminudin dan Pendukung Beristighosah di Stadion Wiradadaha TasikmalayaJenazah Perempuan di Parit Kawalu Kota Tasikmalaya, Pakai Kaos Barbie, Ada Selimut, Tas Gendong dan Tali
Penanggungjawab program, Kepler Sianturi menerangkan bahwa mereka yang menjadi peserta merupakan pendaftar yang sesuai dengan kriteria. Pasalnya tidak semua warga bisa mengikuti pelatihan ini. “Secara umum kan pesertanya itu tidak bekerja dan putus sekolah,” ungkapnya.
Secara teknis pihaknya akan memberikan pelatihan kepada mereka sesuai bidang yang mereka ambil. Pelatihan pun disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan di LPK. “Mereka akan kita beri pelatihan selama 200 jam pelajaran,” ucapnya.
Selain dilatih, mereka juga akan diberikan pelatihan praktik untuk mengisi acara musik. Karena pada prinsipnya, pelatihan tersebut ditujukan untuk mendorong mereka memiliki mata pencaharian. “Seperti program sebelumnya, kita akan tempatkan mereka untuk mengisi live music di kafe atau kerjasama dengan Event Organizer,” terangnya.
Kabid Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Non formal dan informal Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Yogi Gum Permana memberikan dukungan atas pelaksanaan program tersebut. Diharapkan bisa memberikan dampak kesejahteraan pada peserta yang memang belum bekerja. “Jadi bisa menekan angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan,” ucapnya.
Bukan hanya bekerja, para peserta yang sudah mendapat pelatihan juga bisa menjadi wirausaha juga. Karena keterampilan yang dimiliki bisa dimanfaatkan juga untuk peluang bisnis. “Bisa jadi pengajar musik juga,” terangnya.(rangga jatnika)