Dia mencontohkan banyak sanksi untuk mendisiplinkan yang bisa diterapkan termasuk yang berkaitan dengan fisik. Seperti lari keliling lapangan, push up yang bersifat positif karena merupakan bagian olahraga. “Pendidikan disiplinnya ada, untuk tubuh juga bagus karena olahraga,” katanya.
Selain itu, Ajang juga menyarankan agar TNI, polisi dan jaksa bisa masuk sekolah dan diberi sesi mengajarkan. Selain memberikan wawasan hukum dan patriotisme bela negara, juga supaya bisa memahami situasi pendidikan saat ini. “Jadi penegak hukum tahu kondisi dunia pendidikan, siswa juga bisa terbangun mental dan patriotismenya,” ucapnya.
Tidak kalah penting, sekolah dengan para orang tua juga harus memiliki pemahaman yang sama terkait perlunya pendidikan karakter dengan menerapkan reward and punishment. Karena yang mempersoalkan guru dan menyeret ke proses hukum biasanya orang tua siswa. “Jadi orang tua jangan gampang emosi juga, harus paham bahwa sanksi itu merupakan bagian untuk mendidik,” ucapnya.(rangga jatnika)