TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Keberpengaruhan ulama pondok pesantren dan pengurus masjid dalam penyadaran pengelolaan sampah di masyarakat dinilai bisa berdampak besar. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) perlu inisiasi kolaborasi bersama mereka.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid menilai bahwa saat ini ulama tetap menjadi simpul yang punya pengaruh di masyarakat. Suara ajengan sering kali lebih didengar ketimbang dari pemerintah. “Karena ada kehormatan pada figur ulama,” ungkapnya kepada Radar, Senin (11/11/2024).
Maka dari itu terkait pengelolaan sampah pun dia sepakat akan lebih efektif jika melibatkan ulama. Apalagi masyarakat bisa lebih patuh ketika edukasi yang disampaikan menggunakan kaca mata agama. “Karena dulu kan pembinaan kepada masyarakat itu lebih mengedepankan nilai keagamaan,” ucapnya.
Baca Juga:DIGEREBEK POLISI! Pabrik Obat Terlarang di Kota Tasikmalaya Berkedok Gudang Air MineralPeningkatan IPM Jadi PR “Pemenang” Pilkada Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran
Namun bagaimana pun tanggung jawab terbesar dalam pengelolaan sampah tetap ada di pemerintah. Untuk itu Pemkot atau DLH bisa berkolaborasi dengan para ulama untuk menyampaikan edukasi pengelolaan sampah kepada ulama dan pengurus masjid. “Tetap pemerintah yang harus aktif, yakni menginisiasi kolaborasi dengan para ulama,” ucapnya.
Sejauh ini, rata-rata pemahaman masyarakat dan pembinaan dari ulama cukup umum, yakni menjaga kebersihan. Dalam hal ini DLH perlu menyamakan persepsi dengan para ulama supaya lebih spesifik mengenai pengurangan dan pengelolaan sampah. “Tinggal pesankan edukasi tersebut kepada ulama, nanti ulama meneruskannya kepada masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya hal itu akan membuat upaya pengelolaan dan pengurangan sampah di Kota Tasikmalaya bisa menjadi lebih baik. Sehingga Kota Resik yang bersih bisa terwujud dan menciptakan lingkungan yang baik. “Kalau kolaborasi ini (pemkot) direalisasikan dan dilaksanakan serius, insyaallah akan terlihat dampaknya,” ujarnya.
Sebelumnya, Tokoh ulama sekaligus Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Tasikmalaya H Nono Nurul Hidayat mengatakan bahwa ulama punya banyak bahan dakwah untuk masyarakat. Soal kebersihan menjadi salah satunya. “Karena agama kan memang mengajarkan hidup bersih,” ucapnya kepada Radar, Jumat (8/11/2024).
Jika memang peran ulama dan pesantren dibutuhkan, menurutnya pemerintah harus bisa berkolaborasi. Sehingga masyarakat bisa mendapat penjelasan dari kaca mata pengetahuan umum secara spesifik, juga dari sisi agamanya. “Kalau diajak berkolaborasi, insya allah ulama dan pesantren juga siap,” katanya.