Kombel Bantu Guru Hadapi Tantangan Kurikulum Merdeka

0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah, membawa angin segar bagi pendidikan yang lebih fleksibel dan berpusat pada kebutuhan siswa.

Di balik keberhasilan implementasinya, ada peran penting dari Komunitas Belajar (Kombel), yakni sebuah komunitas pendukung yang membantu para pendidik memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka secara efektif di dalam kelas.

Kombel yang beranggotakan para guru berbagai mata pelajaran ini berfungsi sebagai wadah diskusi, kolaborasi di mana mereka dapat berbagai pengalaman, mendapatkan bimbingan, dan saling memberi dukungan dalam menhadapi tantangan yang muncul saat menerapkan metode pembelajaran yang berbasis proyek dan eksplorasi yang menjadi prinsip dalam Kurikulum Merdeka.

Baca Juga:Nurhayati-Muslim Janjikan Bantuan Rp 600 Ribu Per Siswa untuk Tangani PendidikanIni Cara Paslon Yanto-Amin Atasi Kekurangan Anggaran di Kota Tasikmalaya!

Hal itu pula yang diterapkan oleh guru-guru di SDN 4 Sukamanah yang membentuk Kombel sejak tahun 2022 sebagai wadah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Ketua Kombel SDN 4 Sukamanah Neni Hendriati SPd mengungkapkan bahwa program tersebut menjadi tempat para guru untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, dan solusi bersama.

Tak hanya para guru SDN 4 Sukamanah saja, kombel ini juga berkolaborasi dengan guru dari sekolah lain.

“Penyelenggaraannya bisa secara luring dan daring. Pertemuannya sebulan sekali,” ungkapnya kepada Radar, Senin 4 November 2024.

Dia menjelaskan, dalam program tersebut dilaksanakan pembelajaran secara daring sebanyak satu kali dalam per semester.

Tujuan utamanya selain menjadi wadah untuk berkolaborasi, juga untuk membantu para guru memecahkan berbagai permasalahan yang muncul saat menerapkan Kurikulum Merdeka di dalam kelas.

“Jadi sifatnya itu kadang-kadang guru menemukan permasalahan di bawa ke komunitas nanti kita pecahkan bersama-sama baiknya seperti apa,” ujar Neni.

Baca Juga:Ivan-Dede Janjikan Pelayanan Kesehatan Kelas 3 Gratis, Cukup Tunjukkan KTP!Kunjungi Yayasan Daarul Ihsan, OJK dan BRI Cabang Tasikmalaya Peduli terhadap Pemulihan Kesehatan Mental

Selain sebagai ruang diskusi, kombel juga menjadi sarana pengembangan kompetensi bagi para guru.

“Alhamdulillah dengan adanya komunitas belajar kita saling belajar, berbagi ilmu dan praktik baik,” ujarnya.

Dengan adanya program ini diharapkan lebih banyak guru yang terinspirasi untuk terus belajar dan mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif demi mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar