Terapkan Sistem Rantai Dingin, Industri Ayam Ciamis Makin Melejit

Ayam potong
Proses pemotongan ayam di RPA Jabal Nur Ciamis. Kabupaten Ciamis merupakan daerah penghasil daging ayam terbesar kedua di Indonesia. (IST)
0 Komentar

Mengatasi permasalahan tersebut, maka pada tahun 2020 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya memberikan bantuan sistem rantai dingin kepada peternak yang tergabung dalam PPAP berupa air blast freezer (ABF) berkapasitas 3,5 ton dan cold storage berkapasitas 40 ton.

“Rantai dingin tersebut disimpan di RPA Jabal Nur untuk dipergunakan para peternak PPAP yang selama ini kesulitan untuk menyimpan stok ayam,” katanya.

ABF tersebut suhunya disetting minus 40 derajat celcius sehingga barang fresh dalam waktu 10-12 jam bisa beku maksimal. Untuk cold storage di-setting minus 20 derajat celcius, daging ayam yang disimpan disana umur expired-nya bisa sampai 1 tahun, dan tidak ada perubahan apa pun karena suhunya terjaga.

Baca Juga:Pemkab Ciamis Diminta Transparan Soal Penyaluran Dana HibahCuking, Eks Ketua NPCI Jabar Asal Ciamis Ditahan Kejati Akibat Dugaan Penyelewengan Dana Hibah Rp 122 Miliar

Penyimpanan dingin ini sangat membantu saat over supply tiba, sehingga komoditas tersebut bisa disimpan selama beberapa bulan ke depan.

“Bantuan dari Bank Indonesia ini merupakan terobosan yang luar biasa. Ini jadi solusi untuk menjamin keberlangsungan sektor peternakan di Ciamis,” ujarnya antusias.

Ia mengatakan, keberadaan sarana rantai dingin di sentra produksi pangan daerah sangat bermanfaat mendukung ketersediaan dan stabilitas pangan wilayah, karena dapat memperpanjang masa simpan.

“Hal itu bisa mendorong stabilisasi harga di tingkat produsen dan konsumen, serta mengurangi produk yang terbuang,” ucapnya.

Menurut Ridwan, sistem rantai dingin yang diberikan Bank Indonesia menjadi suatu yang sangat dibutuhkan karena komoditas yang diproduksi di Ciamis, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri, tetapi juga daerah lain di Jawa Barat dan Indonesia.

“Penyimpanan daging ayam dalam bentuk beku diharapkan dapat menjadi buffer stock untuk menyeimbangkan supply dan demand daging,” tukasnya.

Alat rantai dingin ini setiap harinya selalu digunakan oleh perhimpunan peternak, dari mulai peternak sekala besar seperti Andhika Poultry Shop, Tanjungmulya, Naratas, Sejahtera dan para peternak rakyat.

Baca Juga:MAKLUMAT EYANG!!TPP Pegawai Pemkab Ciamis Sering Telat, Tokoh Pemuda Usul Pemerintah Lakukan Penyesuaian Anggaran

“Dengan adanya bantuan alat sistem rantai dingin dari Bank Indonesia, peternak bisa memangkas biaya operasional 80 hingga 90 persen. Ini sangat luar biasa,” ujarnya.

Yang tak kalah penting, bantuan tersebut menjadi stimulus bangkitnya sektor peternakan ayam Ciamis pasca pandemi Covid-19.

0 Komentar