Polbangtan Bogor Pantau Implementasi Program Pompanisasi di Desa Lumbang dan Jagabita

Lumbang dan Jagabita
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor memantau implementasi program pompanisasi di Desa Lumbang (foto kanan) dan Jagabita beberapa waktu lalu. (Polbangtan Bogor)
0 Komentar

BOGOR, RADARTASIK.ID – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap Program Pompanisasi di Desa Lumbang dan Jagabita.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Program Pengembangan Pertanian Air Terkendali (PAT) yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.

Fokus utama dari program ini adalah untuk memberikan solusi bagi petani dalam menghadapi permasalahan irigasi, terutama di musim kemarau, melalui pemanfaatan pompa air.

Baca Juga:Insta360 Ace Pro: Kamera Aksi Berkualitas Sinematografi yang Membuat Hasil Visual Memukau!Kabar Baik untuk Juventus, Weston McKennie Pulih Lebih Cepat dari Cedera

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya menyatakan bahwa pompanisasi adalah solusi efektif dalam memperluas area tanam selama periode kekeringan panjang akibat fenomena gelombang panas global.

Dia menekankan bahwa distribusi pompa air telah dilakukan secara merata dan selanjutnya petani perlu meningkatkan indeks pertanaman dari sekali menjadi tiga kali per tahun untuk mencapai target swasembada pangan dan menuju lumbung pangan dunia.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan harapannya agar para petani dapat memanfaatkan program ini dengan optimal guna meningkatkan produksi padi nasional.

Pada kunjungan tersebut, tim monitoring dan evaluasi yang dipimpin oleh Wasissa Titi Ilhami dan Fita Dwi Untari mengkaji penggunaan pompa air yang telah diberikan kepada kelompok tani (Poktan) di kedua desa.

Berdasarkan hasil evaluasi, pompa bantuan dari Kementerian Pertanian telah dimanfaatkan dengan baik oleh para petani meski beberapa kendala masih perlu diatasi.

Di Desa Lumbang, Poktan Cilangkap 1 yang diketuai oleh Sukron menerima satu unit pompa air dari Kementan.

Pompa tersebut mampu menyelamatkan sekitar 5.000 meter persegi lahan sawah dari kekeringan, dengan total lahan yang dikelola mencapai 15.000 meter persegi.

Baca Juga:Siap Mencicil, AC Milan Incar Bintang Muda Argentina Franco Mastantuono yang Diinginkan Real MadridPolbangtan Bogor dan Pompanisasi Cileungsi, Inovasi Irigasi Masa Depan Pertanian

Operasional pompa ini membutuhkan sekitar 6-7 liter bensin untuk durasi 10 jam, dengan biaya operasional per hari berkisar antara Rp 60.000 hingga Rp 72.000.

Walaupun lahan di Desa Lumbang tidak mengalami kekeringan yang parah pada musim tanam pertama dan kedua, pompa tetap dioperasikan guna memastikan sawah tetap produktif.

Namun, terdapat tantangan terkait jarak lahan yang cukup jauh dari sumber air, sehingga petani memerlukan tambahan selang untuk mendistribusikan air secara lebih efisien.

0 Komentar