TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada pengendalian perubahan iklim di Indonesia, komunitas Nyaah Ka Alam melaksanakan penanaman ratusan pohon dari 20 jenis tanaman di area Pasir Bakukung, Desa Gunungtanjung, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya, pada Minggu, 22 September 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program mitigasi iklim yang dikenal sebagai Forest and Other Land Uses (FOLU), salah satu sektor utama dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) yang menjadi komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. FOLU berperan penting dalam program mitigasi krisis iklim yang ditargetkan hingga 2030.
Irma Fatmayanti, pendiri Nyaah Ka Alam, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari Climate Innovation Generation Program tahun 2024, sebuah inisiatif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca Juga:Atlet Panahan Tradisional Kabupaten Tasikmalaya Torehkan Prestasi di Festival Jemparingan BandungTiga Paslon Siap Bertarung! Inilah Hasil Pengundian Nomor Urut Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
Dia menjelaskan bahwa Nyaah Ka Alam bekerja sama dengan Cigpro untuk menanam sekitar 100 bibit tanaman di area seluas 2,3 hektare di desa tersebut.
Penanaman ini termasuk 20 jenis tanaman, beberapa di antaranya adalah tanaman langka yang dilindungi undang-undang, seperti tanaman saningen yang saat ini berstatus terancam punah.
Irma menambahkan, arboretum yang dibangun di lokasi tersebut menjadi tempat penting untuk melestarikan koleksi tanaman, baik yang endemik maupun langka.
”Ke depannya, ini menjadi pusat edukasi untuk anak muda terutama untuk konservasi alam dan lingkungan,” ungkap Irma kepada Radartasik.id.
Melalui arboretum ini, diharapkan akan muncul kesadaran lebih luas di kalangan anak muda mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan konservasi alam.
Program penghijauan ini juga mendapat dukungan dari Cigpro, yang merupakan program inisiatif dari KLHK dengan bantuan dari pemerintah Norwegia.
Indonesia sendiri, melalui komitmennya dalam Paris Agreement, berupaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen dengan usaha mandiri.
Baca Juga:Pemkab Tasikmalaya Bakal Bangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu dengan Kapasitas 50 Ton Per HariIwa Kartiwa Pimpin ARWT Indonesia Kabupaten Tasikmalaya: Prioritaskan Digitalisasi Pelayanan RT dan RW
Dukungan Norwegia dianggap sebagai langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim, yang merupakan isu global yang memerlukan kerja sama berbagai negara, bukan hanya Indonesia.
Sarif Hidayat, Kepala Seksi Wilayah IV Tasikmalaya, menegaskan bahwa penanaman pohon ini merupakan salah satu program dari FOLU NET SINK 2030 yang diinisiasi oleh Cigpro melalui program Climate Innovation Generation.