Ia berharap KPU dan Bawaslu memanfaatkan waktu yang tersisa untuk memperkuat pendidikan pemilih secara substansial. Ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu mengatasi persoalan di Kota Tasikmalaya dan mendorong kemajuan kota tersebut.
“Sehingga dari proses demokrasi electoral ini dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar dapat mengatasi berbagai persoalan yang ada di Kota Tasikmalaya. Agar Tasikmalaya bisa lebih maju dan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Radar telah mewawancarai sejumlah warga Kota Tasikmalaya terkait adanya lima paslon yang akan bertarung di Pilkada 2024. Mayoritas responden mengaku bingung menentukan pilihan, dan sebagian menyatakan akan mengandalkan perasaan dalam memilih calon pemimpin mereka. (Ayu Sabrina)