Kepala BKSDA Ungkap Penyebab Lumba-Lumba Terdampar di Pantai Timur Pangandaran

Lumba-lumba Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Timur Pangandaran
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Pangandaran mengevakuasi lumba-lumba yang mati terdampar di Pantai Timur, Rabu, 21 Agustus 2024. Istimewa for Radartasik.id) 
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Seekor lumba-lumba terdampar di Pantai Timur Pangandaran dalam kondisi mati pada Rabu, 21 Agustus 2024. Peristiwa ini dianggap sebagai kejadian langka.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Pangandaran, Kusnadi, menjelaskan bahwa mamalia laut yang terdampar tersebut merupakan jenis lumba-lumba risso, atau dikenal dengan nama latin Grampus griseus.

Menurut dia, ada dugaan bahwa lumba-lumba ini menepi ke pantai akibat perubahan suhu di lautan.

Baca Juga:Aktor Ternama Reza Rahadian Sampaikan Orasi di Depan DPR: Ini Negara Bukan Milik Keluarga TertentuBank bjb Rayakan HUT RI ke-79 dengan Program Diskon DIGI Merdeka

Kusnadi juga menyampaikan bahwa penurunan suhu air laut yang dingin dapat memaksa mamalia ini naik ke perairan dangkal.

Selain itu, ditemukan luka-luka di tubuh lumba-lumba yang diduga akibat serangan predator.

Beberapa waktu belakangan ini, suhu di wilayah Kabupaten Pangandaran memang cenderung lebih dingin, dengan suhu mencapai antara 21 hingga 23 derajat Celsius, terutama pada malam hari.

Kusnadi berharap, dengan temuan bangkai lumba-lumba ini, kesadaran masyarakat terhadap perlindungan satwa langka semakin meningkat, serta upaya konservasi dapat terus terjaga.

Kejadian terdamparnya mamalia laut di Pantai Pangandaran termasuk jarang terjadi.

”Biasanya yang terdampar itu paling ikan hiu paus yang dipercaya sebagai pertanda datangnya musim panen ikan,” ungkap Kusnadi kepada Radartasik.id, Kamis, 22 Agustus 2024.

Hiu paus ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai hiu tutul atau naga bentang. Bulan lalu, kejadian serupa juga terjadi ketika seekor paus ditemukan terdampar di Pantai Barat Pangandaran dan segera dikubur. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar