Namun, menurut Yayan, AY memaksa untuk bertemu dengan nada kasar dan ancaman jika tidak diantar.
Yayan menyebut salah satu santri juga melaporkan bahwa pensiunan TNI tersebut diduga membawa pistol, meskipun AY menyatakan bahwa itu hanya pistol mainan.
Menurut Yayan, situasi bisa diselesaikan lebih cepat jika AY menunjukkan penyesalan atas tindakannya, tetapi sikapnya yang dianggap tidak menyesal membuat masalah semakin rumit.
Baca Juga:Prediksi Real Sociedad vs Rayo Vallecano di Liga Spanyol 2024: Cukup Kuat untuk Kembali BersaingBPIP Sukses Laksanakan Upacara Pengibaran Bendera Pertama di IKN, Paskibraka Tampil Prima
Mediasi yang diadakan menjadi semakin tegang ketika ribuan santri yang berada di luar lokasi memaksa untuk masuk dan menyaksikan jalannya mediasi.
Ketegangan meningkat karena mediasi tidak menemukan titik terang, sehingga petugas akhirnya mengamankan AY ke Polres Banjar. Namun, saat akan dibawa, sempat terjadi ketegangan antara pihak kepolisian dan TNI yang mengawal pensiunan tersebut dengan para santri yang sudah memanas.
Ketidakpuasan massa menyebabkan sejumlah orang mendatangi rumah AY dan melempari kaca pintu serta jendela rumahnya hingga pecah.
Petugas segera mengamankan lokasi kejadian untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Aparat kepolisian dan TNI, yang dibantu oleh ulama setempat, mengimbau para santri untuk tidak terpancing emosi dan menghindari tindakan perusakan.
Peristiwa ini masih menjadi perhatian publik di Kota Banjar, dengan pihak berwenang terus berusaha menyelesaikan konflik yang melibatkan banyak pihak ini secara damai. (Anto Sugiarto)