TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penataan kawasan pedestrian Jalan Cihideung dinilai aneh karena tidak semua dinas terkait punya kesiapan yang matang. Terkesan penataan tersebut jadi kedok untuk proyek infrastruktur di kawasan itu.
Konsep penataan pedestrian Jalan Cihideung pada dasarnya bukan sebatas infrastruktur atau fisiknya saja. Namun melibatkan penataan para pedagang, parkir sampai nilai estetika yang membuat kawasan itu nyaman dan menarik untuk dikunjungi.
Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat menilai ada yang janggal dengan penataan yang direncanakan oleh Pemkot. Pasalnya yang menunjukkan kesiapannya hanya Dinas PUTR saja yang memiliki evaluasi soal infrastrukturnya.
Baca Juga:Mirip Bangunan Digoncang Gempa, Kantor Kelurahan di Kota Tasikmalaya ini Kondisinya MemprihatinkanPolitik Perasaan dan Dag-Dig-Dugnya Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada 2024!
“Karena penyataan dari Indag, Dishub dan Satpol PP sepertinya belum ada persiapan yang jelas,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (16/7/2024).
Menurutnya penataan pedestrian Jalan Cihideung bukan hanya urusan perbaikan infrastrukturnya saja. Karena PKL dan parkir liar di kawasan itu juga yang menjadi persoalan yang meliputi wilayah tersebut. “Buat tapa infrastrukturnya diperbaiki kalau aktivitasnya masih seperti sekarang,” ucapnya.
Seharusnya, Pemkot Tasikmalaya merencanakan penataan secara komprehensif. Dari mulai infrastruktur, penataan parkir dan PKL sampai dengan sarana-sarana penunjang lain yang membuat kawasan itu layak jadi tempat untuk dikunjungi. “Jadi harus ada sinergi antar dinas baik PUTR, KUMKM Perindag dan Dishub,” katanya.
Kalau konsep penataannya tidak dibahas bersama antar dinas, artinya Pemkot tidak serius. Karena pada akhirnya perubahan yang terjadi hanya dari sisi infrastrukturnya saja. “Atau jangan-jangan penataan ini hanya dijadikan alasan untuk proyek infrastruktur saja,” ucapnya.
Apalagi selama ini Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr H Cheka Virgowansyah terkesan abai terhadap kondisi pedestrian Jalan Cihideung. Tiba-tiba saat ini menginstruksikan penataan untuk membuat kawasan itu menjadi lebih baik. “Selama ini kemana saja? Dulu kan selalu mengindar tapi sekarang tiba-tiba ingin menata pedestrian,” tuturnya.
Maka dari itu, kata Tatang, pihaknya meminta Pemkot Tasikmalaya mematangkan dulu rencana penataan itu. Jangan sampai dilaksanakan dengan cara dipaksakan dan tidak memberikan kemanfaatan. “Jangan karena ingin pencitraan atau kepentingan proyek saja, pikirkanlah kepentingan masyarakat umum,” ujarnya.(rga)