TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebagian jalur di Kota Tasikmalaya masih diliputi kegelapan di malam hari karena banyaknya PJU yang tidak berfungsi. Hal ini meningkatkan kerawanan tindak kejahatan, termasuk ulah geng motor.
Kasus perusakan mobil yang ditumpangi pimpinan Ponpes Darul Ulum Petir Ciamis di Jalan Kolonel Basyir Surya hanya salah satu lokasi yang cukup rawan. Di mana jalan tersebut tergolong minim penerangan di malam hari.
Area gelap kerap dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Sejumlah kasus kejahatan jalanan pun beberapa kali terjadi di area-area yang minim penerangan.
Baca Juga:Kerawanan Meningkat, Bawaslu Kota Tasikmalaya Temukan Pantarlih Nakal Karena Kesulitan Laksanakan CoklitSeluruh PPS dan PPK di Kota Tasikmalaya Kesampingkan Urusan Coklit, Ikuti Pelatihan Bela Negara Selama 2 Hari
Dari informasi yang dihimpun Radar, beberapa jalan di Kota Tasikmalaya yang saat ini minim penerangan yakni di Jalan Sewaka, Jalan Letjen Mashudi, Jalan Letnan Harun, Jalan Ir Djuanda, Jalan EZ Mutaqin, Jalan SL Tobing, Jalan Mangkubumi Indihiang (Mangin) termasuk Jalan Lingkar Utara (Lingtar) dan titik jalan lainnya.
Sebagian area di jalan-jalan tersebut memang sudah memiliki penerangan. Namun masih ada area-area yang gelap karena PJU yang kondisinya mati.Sekretaris IKA PMII Kota Tasikmalaya Myftah Faried mengatakan bahwa area gelap memang tidak bisa dipungkiri menjadi wilayah yang rawan kejahatan. Kasus-kasus geng bermotor pun menurutnya kebanyakan terjadi di area yang tergolong gelap. “Karena area gelap memang rawan dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan,” ucapnya.
Hal ini seharusnya menjadi evaluasi Pemkot supaya membuat jalan-jalan di Kota Tasikmalaya menjadi terang benderang. Bukan semata memasang PJU baru, namun memperbaiki PJU yang saat ini tidak menyala. “Masalahnya bukan tidak ada PJU, tapi kondisinya yang tidak menyala,” ucapnya.
Dia berpendapat bahwa keamanan dan kenyamanan merupakan hak masyarakat yang wajib dipenuhi pemerintah. Sehingga ketika masih banyak jalan yang masih gelap, keamanan dan kenyamanan warga terganggu. “Ini juga akan jadi citra negative untuk daerah, karena yang gelap di Kota Tasik ini jalan raya, bukan hanya jalan lingkungan,” ucapnya.
Masalah penerangan pun, kata Farid, bukan semata soal rawawn kejahatan tapi juga kecelakaan. Karena pada dasarnya kondisi yang gelap akan mengurangi daya penglihatan pengendara di jalan. “Pada intinya kalau jalan di Kota Tasikmalaya terang, akan lebih aman dan nyaman,” ucapnya.(rga)