TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah petugas berseragam biru dan oranye sibuk menyusuri sisi Jalan Pancasila, Lengkongsari, Kecamatan Tawang pada Jumat 3 Mei 2024.
Dari sisi jalan itu, sebagian dari mereka masuk menyusuri saluran seraya menyerok kotoran di dalamnya.
Sebagian besar kotoran yang dikeluarkan adalah lumpur. Lumpur di saluran juga bercampur dengan sampah dan berbagai barang lain.
Baca Juga:Sebelum Pembunuhan Terjadi, Pelaku Pernah Diperiksakan ke Puskesmas Karena StresMENEGANGKAN! Cerita Kuwu Cisontrol Ikut Menangkap Pelaku Pembunuhan yang Masih Nenteng Pisau dan Daging Isteri
Siang itu, seorang petugas turut menyerok sendok dan garpu di antara endapan lumpur.
Diterangkan Cucu Sutara, Ketua Tim Pemeliharaan Drainase Dinas PUTR Kota Tasikmalaya, timbunan kotoran itu kerap menimbulkan luapan air.
Beberapa kali terjadi banjir lokal, lantaran sampah yang menghambat mengalirnya air ke sungai.
“Ini sering terjadi, bukan hanya pas hujan deras. Pas enggak (hujan) aja segini. Apalagi pas hujan, airnya sering meluap dan meluber ke jalan,” terangnya saat ditemui Radar di lokasi.
Bagi Cucu kebersihan sistem saluran air atau drainase di kota mencerminkan kepedulian warganya.
Kotornya saluran drainase saat ini menggambarkan pengabaian warga terhadap kebersihan lingkungan.
“Tolonglah sama-sama menjaga lingkungan. Jangan buang sampah ke saluran air,” ucapnya.
Baca Juga:Bakal Calon Bupati Tasikmalaya Ini Dianggap Bisa Menjadi Pendobrak Percepatan DOB TaselaDaftar Bagunan Rusak Imbas Gempa Garut, dari Gedung Pramuka Hingga Rumah Sakit
Tidak hanya limbah domestik, ia dan 5 orang dalam tim-nya itu kerap menemukan benda-benda lain. Seperti hewan mati hingga benda tajam.
“Yang paling aneh kita temukan yang tajam seperti pisau. Pernah juga nemu tikus mati. Paling banyak memang botol dan pelastik-pelastik,” sebut Cucu.
Drainase sebrang Depo Sampah Pancasila itu, rutin dibersihkan. Kendati demikian, tak memungkiri bahwa timbunan sampah masih kerap terserok oleh tangan kosong mereka.
Cucu berharap warga Kota Resik ini, bisa membuang sampah ke tempatnya, bukan pada saluran air.
Keluhan banjir lokal di beberapa titik lokasi sebelumnya, menurutnya akibat dari banyaknya sampah yang berada di dalam drainase.
“Permintaan saya saling menjaga kebersihan. Meminta kebersamaannya dari warga atau pengurus tidak buang sampah sembarangan. Jaga wilayah maisng-masing,” pungkasnya.
Selain saluran air itu, kata Cucu ada drainase rawan yang luapan airnya menyebabkan banjir lokal. Seperti di kawasan Universitas Siliwangi, hingga pusat Kota Tasikmalaya di Jalan KHZ Mustafa.(Ayu Sabrina)