TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengembangan produk komoditas padi organik yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di pasar domestik maupun internasional membutuhkan pendekatan yang komprehensif.
Selain penerapan budi daya yang baik dan benar (Good Agricultural Practices atau GAP), penanganan pascapanen yang tepat juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas produk.
Hal ini dikenal dengan istilah Good Handling Practices (GHP), yang berfokus pada pengelolaan pascapanen dengan tujuan untuk mengurangi kehilangan hasil baik dari segi bobot maupun kualitas, serta memperpanjang kesegaran dan umur simpan produk.
Baca Juga:Pekarangan Kosong Jadi Sumber Uang? Begini Cara Wanita Tani Upland Kabupaten Tasikmalaya MewujudkannyaPetani Hemat, Lahan Sehat, Inilah Manfaat Luar Biasa Pupuk Organik dari UPPO Upland Kabupaten Tasikmalaya
Pengolahan padi di Kabupaten Tasikmalaya telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi.
Meskipun penggilingan padi dengan metode sederhana sudah ada sejak lama, kini telah ada perubahan signifikan dalam cara pengolahan padi yang lebih efisien dan efektif.
Teknologi pengolahan padi yang lebih modern, terutama melalui sistem Rice Milling Unit (RMU), telah terbukti meningkatkan hasil pengolahan dengan lebih optimal.
RMU adalah sistem pengolahan padi yang terdiri dari berbagai sub-sistem, termasuk pengeringan, penyimpanan, penggilingan, pemolesan, sortasi, dan pengemasan yang terintegrasi dalam suatu lini proses menggunakan mesin modern.
Sistem RMU dikembangkan untuk mengontrol seluruh alur pengolahan padi dalam satu kesatuan sistem yang terintegrasi, sehingga kualitas produk dapat terjaga dan keseragaman produk dapat terjamin.
Selain itu, RMU juga berperan penting dalam mengurangi kerugian bobot (losses) pada proses pengolahan padi.
Dengan persaingan pasar yang semakin ketat, pengolahan padi secara terintegrasi menjadi sangat penting.
Baca Juga:Upland Project Bantu Petani Cipatujah Tasikmalaya Maksimalkan Pengeringan GabahUpland Project Menghidupkan Kembali Gotong Royong untuk Ketahanan Pangan di Kabupaten Tasikmalaya
Produk dengan kualitas tinggi dan harga bersaing memiliki peluang lebih besar untuk merebut pangsa pasar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya petani di sektor pengolahan padi.
Salah satu tantangan besar dalam pengolahan padi adalah pemisahan antara beras putih dan beras kuning, yang sering kali dilakukan secara manual.
Mengingat volume produksi yang besar, metode manual ini menjadi tidak efisien dan tidak dapat diterapkan dalam skala besar.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan beras yang berkualitas, diperlukan mesin sortasi warna atau color sorter.