TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID- Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowasnyah menyebut Paranje Tasikmalaya sebagai solusi dari empat persoalan.
Diantranya memperkuat ketahanan pangan, menekan angka inflasi, mengentaskan stunting, hingga kurangi produksi sampah.
Paranje dalam bahasa Sunda bermakna kandang ayam. Dengan memanfaatkan lahan yang sempit, yakni berukuran 2 x 5 meter, dan tinggi 2 meter dibuat menjadi 4 lantai.
Baca Juga:Akta Kelahiran Sulit Didapat oleh Anak yang Tinggal di Panti Asuhan, Ini SebabnyaBerharap THR, Petugas Kebersihan di Kota Tasikmalaya Hanya Bisa Gigit Jari
Cheka berharap Kota Tasikmalaya bisa punya 10 Paranje di beberapa wilayah yang sudah disiapkannya itu.
“Kita launching Paranje Tasikmalaya. Ini salah satu inovasi untuk peternakan ayam menggunakan kandang yang kecil dan estetik. Layak untuk di perkotaan,” kata Cheka usai peluncuran Paranje Tasik, Kamis (28/3/2024).
Memilih ras ayam sentul, 750 ayam di Paranje itu diberika pakan 40 persen maggot, 10 persen Azola, dan 40 persen pakan dari pabrik.
Cheka menyebut, dengan memanfaatkan maggot ayam-ayam di Paranje ini bisa menghempaskan limbah domestik tanpa harus ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
“Bisa menyerap satu titik ini dengan 750 ayam. Bisa menyerap tujuh setengah ton sampah organik. Kita tinggal perbanyak saja untuk mengejar 280 ton sampah di Kota Tasikmalaya. Ini salah satu targetnya,” terang Cheka.
Selain itu, Cheka juga mepresntasikan bagaiman Paranje Tasik itu berperan tekan angka inflasi hingga perkuat ketahanan pangan.
“Penanganan inflasi terkait dengan daging ayam. Sekarang daging ayam mulai naik (harga) nanti mudah-mudahan pasokan daging ayam juga bisa dari sini,” ujarnya.
Baca Juga:Banyak Orang Tua Telantarkan Anak, Panti Asuhan Kini Jadi Tempat Nyaman Bagi Korban Broken HomeProduksi Sampah di Bulan Ramadan Naik 20 Persen, Plastik Bekas Bungkus Baju Baru Mendominasi
“Kalau ada 10 tempat berarti dikalikan 750 ayam. Kemudian ini juga bisa menangani ketahanan pangan, khususnya untuk daging ayam,” lanjut Cheka.
Ayam-ayam dari Paranje Tasik itu juga nantinya, akan diberikan kepada anak stunting di area terdekat. Untuk itulah, Cheka berharap Paranje ini bisa dibuat di dekat pemukiman warga.
“Terkait dengan stunting juga. Ada protein dari ayam. Harapannya setiap paranje seketika panen nanti diharapkan nanti diberikan kepada masyarakat stunting di sekitar Paranje,” jelas Cheka.
“Harapannya justru di belakang-belakang rumah masyarakat itu bisa dipasangin. Hanya 10 meter pesergi kok,” pungkasnya.(Ayu Sabrina B)