Salah satunya yakni efek Pilpres 2024 di mana ada stigma yang dibangun oleh beberapa pihak mengenai pasangan 03. Sehingga ada peningkatan tendensi terhadap Ganjar – Mahfud dan PDI Perjuangan. “Sangat terasa tendensinya di lapangan,” tuturnya.
Belum lagi masalah kualitas kontestasi yang menurutnya semakin menurun. Di mana ada fenomena yang dikenal tusuk sate serta gempuran di injury time menjelang pencoblosan. “Sebagian caleg tidak menyangka akan ada gempuran di akhir,” ucapnya.
Pragmatisme masyarakat juga tidak bisa dipungkiri jadi salah satu hambatan. Karena kebanyakan caleg PDI Perjuangan tidak mengedepankan modal finansial yang memang terbatas. “Lawan-lawannya kan secara finansial jauh di atas,” tuturnya.
Baca Juga:Dear Pak Caleg Mantan Kepsek, Para Orang Tua Siswa SDN Pakemitan 1 dan 3 Masih Menunggu Pengembalian Uang Tabungan yang Anda Ambil30 Petahana dan 15 Wajah Baru! 45 Caleg Ini Bakal Duduk di Kursi DPRD Kota Tasikmalaya Periode 2024-2029
Kendati demikian, saat ini PDI Perjuangan tetap solid baik di DPC, DPD sampai dengan DPP. Apa yang terjadi di Pileg 2024 tentunya akan menjadi bahan evaluasi di pemilu selanjutnya. “Ya mungkin kita juga harus mengikuti jurus tusuk sate,” imbuhnya.(*)
Kunjungi juga Radartasik.id di Google News dan Tiktok