TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Brigif 13 Galuh Rahayu bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT), dan warga Kelurahan Kahuripan semua turun ke sungai Cimulu.
Mereka membersihkan sampah yang mengendap di dasar sungai, pada hari Sabtui, 24 Februari 2024.
Dari aksi itu mereka menemukan ratusan botol bekas minuman keras (Miras) dalam lumpur aliran Sungai Cimulu.
70.000 Aliran Sungai di Indonesia Tercemar, Termasuk di Kota Tasik?
Baca Juga:Perpustakaan SDN Hegarsari Terbakar, Kerugian Capai Rp95 JutaPj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Ingin Kembangkan Potensi Wisata Otomotif
Setiap kali beberesih sungai, botol-botol bekas miras kerap ditemukan di Sungai Cimulu. Termasuk dalam aksi bersih-bersih kali ini yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Kostrad ke-63 serta memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024.
“Selain sampah alam, seperti bebatuan yang sudah menumpuk hingga menimbulkan gundukan yang menghambat arus air, juga ditemukan banyaknya sampah non alam yang dihasilkan masyarakat. Walaupun mungkin bukan dari masyarakat sini,” terangnya kepada Radar di lokasi.
Dia berharap ke depannya kegiatan ini jadi agenda rutin agar lingkungan menjadi bersih dan asri. Baik dari sampah biasa maupin limbah botol bekas miras.
Operator Sekolah Miliki Peran Sentral, MKKS SMA Kota Tasikmalaya Gelar Bimtek
“Kita lihat sendiri kondisinya juga sudah mulai banyak sampah dan lumpur yang mengendap. Dan ini juga untuk mengantisipasi banjir,” tambahnya.
Sementara itu, Subkor OP Bidang SDA Dinas PUTR Kota Tasikmalaya, Taufik Hidayat menyebut kondisi sejumlah sungai di Kota Tasikmalaya saat ini memang dipenuhi sampah. Sehingga aliran air menjadi terhambat dan rawan menyebabkan luapan yang pada akhirnya membuat banjir. “Jadi yang menyebabkan arus air kurang lancar itu adanya sampah,” kata Taufik.
Oleh sebab itu, kata dia, penting untuk dilakukan edukasi kepada semua pihak terkait, karena dengan tidak membuang sampah ke sungai. Sebab bisa saja menyebabkan banjir.