Cegah Stunting, Mahasiswa FIK Unsil Bentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja di Gununggede Kawalu
“Kita tak cuma pemberian makanan tambahan bagaimana sehatkan lingkungan, supaya stunting dicegah itu ditempuh. Termasuk, puskesmas juga kita lengkapi 22 unit ada USG di sana, disamping pemberian alat antoprometri dalam mengukur tinggi dan berat badan. kita lengkapi peralatan terbaru,” paparnya.
Selain itu, SDM di puskesmas juga dikatrol kapasitasnya dengan berikan pelatihan. Termasuk, mendampingi setiap puskesmas dengan SPOG dan dr Anak.
Baca Juga:Pemenang Lelang Jalan Tol Getaci Ditetapkan Tahun 2024, Penlok untuk Kota Tasikmalaya Masih Gelap?Layanan TPA Ciangir Terhenti, Kota Tasikmalaya Terancam Jadi âLautan Sampahâ
“Kita baru tandatangani juga kerjasama dengan IDI, khususnya SPOG dan dr Anak. Dimana satu dokter anak satu dokter harus dampingi satu puskesmas. SPOG harus jadi supervisi satu puskesmas, mereka tak cuma supervisi tapi bertindak jadi konsulen langsung dalam memeriksa ibu hamil, juga mengawasi anak untuk menangani gizi buruk agar tak masuk ke wasting, supaya tak masuk ke stunting,” paparnya menceritakan.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Kenalkan Damaskus untuk Atasi Stunting
“Betul, memang ada kelulusan stunting yang ditritmen Pemkot 1.730 itu dari program one asn one stunting, saat kni tinggal 386 lagi anak yang diasuh,” kata dia. (Firgiawan)
Baca berita dan artikel lainnya di google news