TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meski saat ini memasuki musim hujan, namun warga di Desa Ciawang Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya mengalami kesulitan air bersih.
Penyebabnya adalah sedimentasi lumpur pada saluran. Selain pintu air ini yang terlalu rendah membuat debit air ke hilir menjadi tersumbat. Sehingga membuat wilayah tersebut terjadi krisis air meski di musim hujan.
Hal ini pun menyebabkan dampak kekeringan air di Desa Ciawang, Kecamatan Leuwisari meliputi Kampung Ciawang RT 15, 16 dan 17 RW 004, Kampung Nagrog RT 25 RW 004, Kampung Tambir RT 30 dan 14 RW 004, Kampung Kedokan RT 8 dan 28 RW 004, Kampung Ranjang RT 19 dan 20 RW 004
BPBD Kota Tasikmalaya: Hindari Berteduh di Bawah Pohon saat Hujan
Baca Juga:Minim Ruang Kelas, Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Ini Berlakukan Jam Belajar Pagi dan SiangTargetkan Partisipasi Pemilu 90 Persen, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Ingatkan Hal Ini
Namun saat ini sudah musim hujan dan debit air dari hulu melimpah, tetapi air masih saja tidak mengalir ke pemukiman penduduk.
“Setelah kami telusuri, ternyata penyebabkannya karena ada sendimen lumpur, ditambah pintu air yang terlalu rendah sehingga membuat air ke hilir tersumbat,”ujarnya.
Pihaknya pun bersama warga gotong-royong membersihkan sendimen lumpur yang sudah menyempitkan saluran irigasi. Bahkan warga semoat membongkar pintu air BCK 21, agar air bisa mengalir ke wilayahnya.
“Tapi tetap saja air tidak mengalir,” terangnya.
MKKS SMA Kabupaten Tasikmalaya Jadi Jembatan Aspirasi Kepala Sekolah
Dia memprediksi tidak mengalirnya air Sungai Cikunten 1 akibat pintu air terlalu rendah, ditambah banyaknya sampah menumpuk sehingga membuat air meluap dan menyebabkan banjir ketika hujan deras di hulu.